Archive for November 2016
Lestarikan Budaya Kota Ternate
Tuesday, 29 November 2016
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa
Tag :
HJT 766
( Sumber : Josstoday.com )
Indonesia Dikenal akan budaya yang sangatlah banyak dari berbagai daerah, salah satunya Kota Ternate yang memiliki suatu budaya yang sangatlah luar biasa. Salah satu kota di Indonesia Timur yang pernah menjadi Ibukota Provinsi Maluku Utara ini juga selain menyimpan kekayaan alam yang berlimpah, peninggalan Bersejarah dan pariwisata, ada budaya dan adat istiadat yang ceritanya cukup mistis yang ada di Kota Ternate karena berkaitan dengan masa pemerintahan Kesultanan Ternate pada zaman dahulu.
Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Pada masa jaya kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi bagian utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik.
Budaya di Kota Ternate begitu banyak yang sering ditampilkan saat Acara Perkawinan, Penyambutan Tamu Penting, di acara Legu Gam ( Legu Gam = Pesta Rakyat ) dan acara-acara lainnya.
1. Ritual Kebal Senjata Tajam Di Ternate “ DABUS “
( Sumber : Bosrantu.blogspot.co.id )
Pertunjukan Dabus ini terdapat hampir di seluruh jazirah Maluku Utara, termasuk Ternate dan Tidore. Pelaksanaan ritual Dabus biasanya dipimpin oleh seorang guru agama ahli kebatinan, yang biasanya disebut “Joguru” yang dalam pelaksanaannya Dabus ia harus disapa; “Syekh”. Ia dibantu oleh para muridnya/santri yang berjumlah sekitar lima hingga sepuluh orang.
2. Permainan Bambu Gila Atau Baramasuen
( Sumber : Yukpiknik.com )
TRIPTRUS - Tanaman bambu yang serba bisa dikenal di hampir seluruh negara Asia dan Amerika Selatan sebagai tanaman yang batangnya punya banyak kegunaan. Mulai dari menjadi bahan baku pembuatan rumah, rakit, tangga, dan lain-lainnya. Tapi di Maluku dan sekitarnya, bambu juga digunakan sebagai permainan mistis yang seru. Permainan "Bambu Gila", atau Buluh Gila atau Baramasuen adalah permainan yang membuat para pemainnya menyentuh dunia supranatural.
Untuk memainkan bambu gila, diperlukan sebatang bambu berdiameter 8 cm atau lebih dengan panjang kurang lebih 2,5 meter dengan jumlah ruas yang ganjil. Para pemain yang memegang bambu biasanya berjumlah tujuh orang ditambah satu orang pawang yang membacakan mantra sambil menghembuskan asap kemenyan ke bambu. Kemenyan dibakar di dalam sebuah wadah tempurung kelapa yang dipegang oleh sang pawang.
Sambil mengucapkan mantra dalam bahasa tanah (salah satu bahasa tradisional Maluku dan sekitarnya), asap kemenyan perlahan-lahan dihembuskan. Kemenyan dan mantra digunakan untuk memanggil roh leluhur yang akan memberikan kekuatan mistis pada bambu. Bambu yang dipeluk oleh para pemain bambu pada awalnya memang terasa tidak terlalu berat, tapi lama-kelamaan bambu mulai bergerak seakan ingin lepas dari pelukan para pemainnya.
3. Ritual Kololi Kie
( Sumber : ternate.wordpress.com )
Setiap penduduk asli di pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara pasti pernah mendengar dan tahu arti dari kata “Kololi Kie” yaitu sebuah kegiatan ritual masyarakat tradisional untuk mengitari atau mengililingi gunung Gamalama sambil menziarahi beberapa makam keramat yang ada di sekeliling pulau kecil yg memiliki gunung berapi ini.
Secara etimologi, kata “Kololi Kie” berasal dari bahasa asli Ternate yakni gabungan dari dua kata, yaitu ; kata “” yang berarti keliling atau mengintari dan kata “kie” yang berarti gunung, pulau, darat atau juga berarti daratan. Jadi, pengertian kata Kololi Kie secara umum bermakna; kegiatan mengitari atau mengililingi pulau/gunung. Ada istilah lain yang mempunyai arti serupa yang juga populer di masyarakat Ternate terhadap kegiatan kololi kie ini, yaitu “Ron Gunung“. Ritual kololi kie ini sudah dilakukan oleh masyarakat Ternate sejak ratusan tahun lalu.
Selain beberapa Ritual dan Permainan diatas yang sudah jarang dilihat terkecuali di acara-acara tertentu ada beberapa ritual lagi yang hanya di ketahui oleh Perangkat Kesultanan Ternate dan Masyarakat Kota Ternate Asli lainnya. Beberapa budaya ini hanya ditampilkan di acara-acara tertentu seperti Legu Gam, Penyambutan, Penikahan dan sebagainya.
Padahal sebuah kebudayaan ini perlu dilestarikan jangan sampai anak cucu kita tidak tau akan sejarah dan budaya yang ada, karena tanpa sejarah dan budaya kita tidak bisa mengenang masa lalu yang begitu sangat pentingnya bagi masyarakat apalagi kaum muda. Untuk itu perlu ada penanganan dari pihak Pemerintah agar selalu mempromosikan atau menampilkan budaya-budaya yang sudah mulai tidak terlihat lagi serta pariwisata yang ada di Kota Ternate.
Ini adalah budaya kita budaya Kota Ternate yang harus di kenal di Mata Dunia, yang harus dikenal anak cucu kita, yang harus dijaga, yang harus dikenang dan dikenalkan di orang lain. Ayo kita sebagai generasi Muda bawalah Budaya Kota Ternate Tanah Kelahiran Kita ke Mancanegara.
( Sumber : Dokumen Pribadi )
Referensi :
1. http://busranto.blogspot.co.id/2008/07/dabus-ritual-pertunjukan-kebal-senjata.html
2. http://www.yukpiknik.com/artikel/7-tanda-kamu-adalah-traveler-yang-baik/
3. https://ternate.wordpress.com/2010/02/23/kololi-kie-tradisi-ritual-adat-mengelilingi-pulau-ternate-sambil-ziarah-beberapa-makam-keramat/
Biodata Singkat Penulis
Nama : Muhammad Rahman Afandi Esa
TTL : Ternate, 11 Maret 1997
Agama : Islam
Alamat : Jalan Ki Hadjar Dewantara 299 Kelurahan Takoma
Website Lomba : www.fandi-esa.blogspot.com
URL Lomba : http://fandi-esa.blogspot.co.id/2016/11/lestarikan-budaya-kota-ternate.html
Facebook : Fandy Anzzwer
Instagram : @Fandy2106
Email : Fandy015@gmail.com