Archive for May 2019

Moti Veerbond, Antara Sejarah dan Era Millennials

Sunday, 5 May 2019
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa

Moti adalah salah satu kecamatan yang berada di Kota Ternate, meskipun terpisah pulau dengan Pulau Ternate tapi Moti merupakan bagian dari Kota Ternate. Dengan Pulau tersendiri moti mempunyai potensi besar bagi pariwisata Kota Ternate, ternyata Pulau Moti juga memiliki saudara kembar yaitu pulau makian hampir sebagian orang mengatakan hal ini. Dari Kota Ternate ke Pulau Moti ditempuh dengan menggunakan Speedboat atau Kapal Ferry ASDP, penjalanan yang di tempuh hampir 20-30 menit.

Ternyata eh Ternyata pulau moti memiliki sejarah luar biasa karena portugis pernah mendirikan benteng di tepi laut ( belum tau pasti nama benteng itu mungkin para sejarawan Ternate mempunya referensi mengenai benteng itu ) hanya saja kurangnya perhatian dari pemerintah kecamatan ataupun Pemerintah Kota Ternate sehingga benteng tersebut mengalami kerusakan akibat terkikis oleh hantaman ombak dan kini tidak terawat lagi maka sekarang hanya tersisa puing-puing pondasinya saja. 

Sisa Pondasi Benteng di Pulau Moti ( Sumber : www.facebook.com )


Selain itu Pulau Moti juga memiliki peristiwa penting dalam sejarah 4 Kesultanan untuk membentuk suatu persatuan dan membangun kesadaran tentang suatu kolaborasi bagi 4 Kerajaan Moloku Kie Raha. Untuk memperingati peristiwa penting tersebut kini sebagian elemen masyarakat dengan melibatkan pemerintah hingga 4 Kesultanan Moloku Kie Raha yaitu Kesultanan Tidore, Kesultanan Ternate, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Tidore. Dengan penuh kerja keras dan semangat meningkatkan pariwisata Maluku Utara Khususnya Moti untuk itu hadirlah sebuah festival  bernama Moti Veerbond. 

4 Kesultanan dalam Acara Festival Teluk Jailolo 2016 ( Sumber : www.republika.co.id


Moti Veerbond mendapatkan dukungan dari Genpi Maluku Utara, pemerintah hingga beberapa perusahaan BUMN dan Perusahaan Swasta. Tidak hanya itu saja Moti Veerbond mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata Republik Indonesia Pak Arief Yahya, meskipun Festival Moti Veerbond merupakan event baru dan belum masuk di event kalender pariwisata 2019 Kementrian Pariwisata Republik Indonesia tetapi diharapkan agar Moti Veerbond dapat diperjuangan oleh pemerintah Kota dan Daerah untuk bisa bernegosiasi dalam pengusulan Moti Veerbond dapat masul dalam Event Kalender Pariwisata 2020 Kementrian Pariwisata Mendatang. 

Logo Moti Veerbond ( Sumber : Instagram Moti Veerbond )


Festival Moti Veerbond berlangsung selama 25-29 April 2019 Kemarin di Lapangan Tosehe, Kelurahan Moti Kota dengan mengusung tema “ Spirit Baru Moloku Kie Raha “ dalam beberapa kegiatan berupa Kemping Kampung, Millennials Moti Veerbond, Sekolah Alam Jelajah Moti, Kirab Budaya, Kuliner Moti hingga kegiatan lainnya yang tak kalah menarik dengan event-event lainnya. Festival Moti Veerbond juga diikuti Para Generasi Millennials dari seluruh kalangan dan ada beberapa beberapa orang penting yang hadir diantaranya Walikota Ternate, Wakil Walikota Ternate, beberapa anggota Ferkompimda dan Para petinggi Kesultanan.

Walikota Ternate bersama Anggota Ferkompimda dan Para Petinggi Kesultanan ( Sumber : Instagram Moti Veerbond )


Banyak harapan yang diharapkan dalam pelaksanaan Moti Veerbond agar event ini menjadi event tahunan seperti Festival Teluk Jailolo, mungkin banyak kekurangan dalam event Moti Veerbond yang merupakan event perdana bagi Pulau Penuh sejarah ini. Banyak hal yang menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan event Moti Veerbond berikutnya.

Saya sebagai penulis merasa sedih karena tidak dapat menghadiri Festival luar biasa ini dikarenakan beberapa hal yang membuat saya harus keluar kota, tetapi melalui Instagram Moti Veerbond saya dapat melihat keseruan yang tidak dapat dibayangkan jika kita tidak terlibat secara langsung dalam event Festival Moti Veerbond. 

Sekedar saran dan masukkan untuk pelaksanaan Event Moti Veerbond berikutnya agar dapat dimaksimal sebaik mungkin dengan dukungan penuh pemerintah hingga kesultanan bahkan lapisan elemen masyarakat Moloku Kie Raha. Dengan adanya pelaksanaan event luar biasa ini kita dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun asing agar dapat membantu perekonomian masyarakat Moloku Kie Raha khususnya Pulau Moti. Diperlukan juga pembangunan Fasilitas pendukung lainnya seperti penginapan, tempat nongkrong, dan beberapa tempat yang dapat dibangun secara modern tapi tidak merubah unsur sejarah Moti Veerbond.

Kita juga sebagai generasi Millennial agar dapat berperan aktif dalam mempromosikan Pariwisata lokal kita seperti Event Moti Veerbord agar dapat di lihat semua orang sehingga memiliki daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. 
Untuk panitia diharapkan agar dapat membuat event menarik lainnya yang dapat melekat pengetahuan sejarah serta budaya yang dikemas secara modern khususnya bagi generasi millennials. Jika diperlukan kita dapat membuat Deklarasi Kaum Muda Millennials Peduli Sejarah dan Budaya.

Itulah yang saya dapat sampaikan sebagai penulis, jika ada salah kata ataupun penulisan maka penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. 

MARHABAN YA RAMADHAN 
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1440H/2019M



Welcome to My Blog

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Instagram

Popular Post

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Baden Powell

Translate

Waktu Indonesia Timur

- Copyright © My Portal -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -