Informasi yang dihimpun Malut Post, aliran air dari arah bukiti disertai material berupa tanah, tiba-tiba datang dan menghantam 12 rumah warga. Selain itu, SDN Dorari Isa yang berada di RT 3 Tafraka, juga digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Pagar di SD tersebut roboh akibat tak mampu menahan deras arus air. Banjir juga menghantam kuburan warga. Saat kejadian warga yang rumahnya kemasukan air sempat menyelamatkan diri, dan balik kembali setelah banjir mereda. “Torang minta pemkot perhatikan musibah ini,”harap Asbat Bahar, warga setempat. Sampai kemarin, warga masih membersihkan rumah dan lingkungan dipenuhi lumpur.
Lurah Tafraka Mahmud Djafar, menjelaskan banjir Kamis lalu adalah untuk yang pertama kali terjadi di kelurahannya. Karena itu dia meminta pemkot memperhatikan hal ini. (tr-02/onk).
Lurah Tafraka Mahmud Djafar, menjelaskan banjir Kamis lalu adalah untuk yang pertama kali terjadi di kelurahannya. Karena itu dia meminta pemkot memperhatikan hal ini. (tr-02/onk).