Posted by : Muhammad Rachman Afandi Esa
Sunday, 5 June 2016
Sayang Boleh, tapi Lebay Pamer Kemesraan Jangan deh!
DUNIA serasa milik berdua bagi orang jatuh cinta. Emang iya? Buktinya, 79 persen Zetizen sering ngelihat orang pacaran lagi bermesraan di tempat umum tuh. Kalau sekadar gandengan tangan sih, jomblo mungkin masih kuat. Tapi, kalau sampai rangkul-
rangkulan kayak yang dilihat 56 persen Zetizen gitu, risi nggak?
Emang sih, masa muda itu adalah masa kita pengin banget orang lain tahu bahwa kita sayang banget sama pacar. Tapi, perlu diingat bahwa Indonesia masih memegang adat ketimuran yang menjunjung tinggi kesopanan. ’’Masa remaja itu perlu sekali pendampingan. Sebab, sifat superego masih belum bisa dikendalikan,’’ jelas Dra Psi
Hamidah MSi, dosen Psikologi Universitas Airlangga.
Karena itulah, kadang banyak couple yang nggak sadar kelakuannya udah melebihi batas. Meski terasa asyik buat yang menjalani, faktanya mengumbar kemesraan yang berlebihan di tempat umum nggak memberikan value kepada orang lain. Orang lain
yang melihat justru bisa terpicu melakukan hal yang kamu lakukan. Parahnya, hal itu juga bisa memicu tindak kejahatan seksual. ’’Ini seperti narkotika lewat mata. Tentu dapat memicu rasa adiktif dan melakukan hal lebih dari itu,” ungkap Hamidah.(pew/c14/and)
Iin Mutmainnah
15 Tahun
SMA Negeri 1 Ternate
Kalo dibilang risi sih enggak. Ya sadar diri aja lah. Kan di depan umum nggak baik kalo diumbar-umbar, apalagi kalo ada anak-anak. Bahaya, nanti bakalan ditiru sama mereka. Kalau cuma sekadar pegangan tangan sih nggak apa-apa, tapi kalau pelukan dan lain-lain kayaknya nggak baik. Kalau pengalaman saya, paling nggak sengaja ngeliat orang yang lagi pacaran sambil peluk-pelukan.(*)
M Rizki Faujan Baud
18 Tahun
Universitas Khairun
Saya sih fine-fine saja, terserah mereka mau mengumbar kemesraan di depan umum atau nggak. Nggak masalah bagi saya, itu kan urusan mereka. Tapi saya nggak tau gimana pandangan orang lain mengenai hal itu. Karena saya nggak pernah melakukan aksi pamer di depan umum. Mungkin tergantung yang menyikapi aja, apakah itu dianggap berlebihan atau tidak. Yah ada baiknya jangan dipertontonkan atau diumbar-umbar tanpa memikirkan norma-norma masyarakat yang berlaku. Contohnya di Taman Nukila, kalau udah larut malam di sudut-sudut taman dipenuhi pasangan-pasangan yang lagi asyik-asyik pacaran. Yah saya cuma bisa istighfar aja, semoga cepat diberi hidayah. Hehehe… (*)
Sukmawati Hi. Andi Mamang
20 Tahun
Universitas Khairun
Saya nggak risi pas ngeliat orang bermesraan di depan umum. Yang nggak asyiknya itu, kenapa orang lain bisa mesra dan bahagia, tapi kita nggak nggak kayak gitu. Jadi baper urusannya.(*)
DUNIA serasa milik berdua bagi orang jatuh cinta. Emang iya? Buktinya, 79 persen Zetizen sering ngelihat orang pacaran lagi bermesraan di tempat umum tuh. Kalau sekadar gandengan tangan sih, jomblo mungkin masih kuat. Tapi, kalau sampai rangkul-
rangkulan kayak yang dilihat 56 persen Zetizen gitu, risi nggak?
Emang sih, masa muda itu adalah masa kita pengin banget orang lain tahu bahwa kita sayang banget sama pacar. Tapi, perlu diingat bahwa Indonesia masih memegang adat ketimuran yang menjunjung tinggi kesopanan. ’’Masa remaja itu perlu sekali pendampingan. Sebab, sifat superego masih belum bisa dikendalikan,’’ jelas Dra Psi
Hamidah MSi, dosen Psikologi Universitas Airlangga.
Karena itulah, kadang banyak couple yang nggak sadar kelakuannya udah melebihi batas. Meski terasa asyik buat yang menjalani, faktanya mengumbar kemesraan yang berlebihan di tempat umum nggak memberikan value kepada orang lain. Orang lain
yang melihat justru bisa terpicu melakukan hal yang kamu lakukan. Parahnya, hal itu juga bisa memicu tindak kejahatan seksual. ’’Ini seperti narkotika lewat mata. Tentu dapat memicu rasa adiktif dan melakukan hal lebih dari itu,” ungkap Hamidah.(pew/c14/and)
Iin Mutmainnah
15 Tahun
SMA Negeri 1 Ternate
Kalo dibilang risi sih enggak. Ya sadar diri aja lah. Kan di depan umum nggak baik kalo diumbar-umbar, apalagi kalo ada anak-anak. Bahaya, nanti bakalan ditiru sama mereka. Kalau cuma sekadar pegangan tangan sih nggak apa-apa, tapi kalau pelukan dan lain-lain kayaknya nggak baik. Kalau pengalaman saya, paling nggak sengaja ngeliat orang yang lagi pacaran sambil peluk-pelukan.(*)
M Rizki Faujan Baud
18 Tahun
Universitas Khairun
Saya sih fine-fine saja, terserah mereka mau mengumbar kemesraan di depan umum atau nggak. Nggak masalah bagi saya, itu kan urusan mereka. Tapi saya nggak tau gimana pandangan orang lain mengenai hal itu. Karena saya nggak pernah melakukan aksi pamer di depan umum. Mungkin tergantung yang menyikapi aja, apakah itu dianggap berlebihan atau tidak. Yah ada baiknya jangan dipertontonkan atau diumbar-umbar tanpa memikirkan norma-norma masyarakat yang berlaku. Contohnya di Taman Nukila, kalau udah larut malam di sudut-sudut taman dipenuhi pasangan-pasangan yang lagi asyik-asyik pacaran. Yah saya cuma bisa istighfar aja, semoga cepat diberi hidayah. Hehehe… (*)
Sukmawati Hi. Andi Mamang
20 Tahun
Universitas Khairun
Saya nggak risi pas ngeliat orang bermesraan di depan umum. Yang nggak asyiknya itu, kenapa orang lain bisa mesra dan bahagia, tapi kita nggak nggak kayak gitu. Jadi baper urusannya.(*)