Archive for 2019
Mendengar nama Swiss pasti sudah tidak asing
bagi kita apalagi untuk para traveler akan wisata alamnya sebab Swiss adalah
salah satu bagian dari Eropa Tengah yang berbatasan dengan Jerman di sebelah
utara, Prancis di barat, Italia di selatan serta Liechtenstein dan Austria yang
berada di timur. Swiss sendiri adalah negara yang sebagian besar wilayahnya
terdiri dari Pengunungan Alpen. Tentu dengan wisata alam yang memukau seperti
Pengunungan, Laut hingga danau yang tersebar di beberapa Kota yang ada di
Swiss.
Berlibur ke Swiss menjadi impian setiap orang
apalagi bagi para traveler Indonesia, akan tetapi liburan ke Swiss membutuhkan
biaya yang sangat besar belum lagi Swiss menjadi salah satu Negara yang biaya
hidupnya cukup mahal. Bagi para Traveler low budget tentu sangat menginginkan
hal tersebut tetapi faktor ekonomi menjadi penghalang untuk menikmati wisata
alam yang luar biasa dari Swiss.
Tapi siapa sangka bahwa Indonesia memiliki satu
tempat yang dikenal dengan “ Swiss Van Java “, bagi sebagian orang tentu sudah
mengetahuinya tapi sebagian orang di Indonesia belum tentu tau dimana itu Swiss
Van Java ? Ya pasti ingin dong Indonesia memiliki wisata alam yang hampir sama
dengan Swiss biar harganta lebih terjangkau serta dapat diakses bagi seluruh
traveler Indonesia dari Sabang sampai Marauke ( ya ini bukan di desa KKN Penari
ya ). mungkin kita sudah dengar ada istilah “ Paris Van Java “ yang diberikan
untuk Kota Bandung, nah kali ini Provinsi Jawa Barat mendapatkan istilah “
Swiss Van Java “ yang diberikan kepada Kabupaten Garut. Pasti timbul pertanyaan
baru bagi yang belum tau di mana sih Garut ? Apa sih yang Istimewa dari Garut ?
Dan apa yang membuat Garut pantas atas predikat sebagai “ Swiss Van Java “ (
Swissnya Indonesia lah ) ?
Sebelum kita masuk ke pembahasan kenapa, apa,
di mana dan bagaimana tentang Garut mari kita simak dulu penjelasan singkat
tentang sejarah Garut.
Logo Kabupaten Garut |
Garut adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Ibu kotanya sendiri adalah Tarogong Kidul. Kabupaten ini berbatasan
dengan Kabupaten Sumedang di utara, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten
Majalengka di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Bandung di barat.
Garut sendiri berawal dari Kabupaten
Limbangan, Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibu kotanya
dipindahkan ke Garut saat ini karena seringkali terjadi bencana alam
berupa banjir yang melanda daerah ibu
kota. Selain itu kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari
sungai yang menjasi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan
perkebunan. Melihat kondisi tersebut Bupati Adiwijaya membentuk panitia survei
lokasi untuk ibu kota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh pada tempat
yang dikelilingi gunung dan memiliki mata air yang mengalir ke Ci Manuk. Ya
tempat tersebut berjarak kurang lebih 17 km dari pusat kota lama. Peristiwa
penamaan Garut sendiri berasal dari penemuan mata air di lokasi ibu kota baru
tersebut tiba tiba seorang panitia kakarut ( bahasa sunda yang artinya tergores ) di belukar. Orang Belanda
yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi sehingga menyebutnya gagarut.
Pada awalnya nama kabupaten yang ibu kotanya telah dipindahkan tidak akan
diubah, masih menggunakan nama lama yaitu Kabupaten Limbangan. Namun, atas
saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak
menimbulkan bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa
kabupaten Limbanhan sehingga atas kejadian kakarut tersebut yang dilafalkan
oleh orang Belanda dengan kata gagarut akhirnya muncullah nama kabupaten baru
yaitu Garut oleh Bupati Adiwijaya.
Ternyata Garut mempunyai wisata alam dan
panorama penggunungan yang sangat luar biasa sebab memiliki potensi yang mirip
dengan Swiss, pengunungan yang mengelilingi Garut sama persis dengan Gunung
Alpen yang mengeliling Negara Eropa Tengah tersebut. Garut sendiri dikelilingi
oleh 5 gunung yaitu Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Papandayan, Gunung
Telaga Bodas dan Gunung Cikuray. Selain itu Garut memiliki potensi saing dengan
Swiss untuk bidang pariwisata, salah satunya destinasi Gunung Cikuray khususnya
para traveler yang suka mendaki gunung. Di Gunung Cikuray kita bisa menikmati
pesona alam di atas awan yang sangat
indah bagi negeri dongeng, makanya Gunung Cikuray sendiri di juluki sebagai “ Negeri diatas Awan “ sebab saat
menjelang pagi maka hamparan awan mengelilingi puncak yang sangat indah itu.
Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat ( Sumber : 1010kn Blogspot ) |
Untuk mencapai lokasi gunung ini, kita harus menuju
ke Kecamatan Cilawu, Kecamatan Cigedung dan Kecamatan Cikajang atau Kecamatan
Banjarwangi. Untuk terknya sendiri kita bisa nenempuh dengan 3 trek utama yaitu
jalur pendakian gunung Cikuray via Bayongbong dan jalur pendakian gunung
cikuray via Cikajang. Gunung Cikuray merupakan gunung tertinggi di Kabupaten
Garut, trek pendakiannya lebih terjal dibandingkan dengan trek pendakian gunung
Papandayan. Cikuray dapat ditempuh dengan berjalan kaki dalam waktu yang
relatif singkat yaitu sekitar 4-6 Jam. Setiap akhir pekan atau libur gunung Cikuray
selalu dipadati oleh pendaki dan pecinta alam dari berbagai daerah do Indonesia
sebab treknya tidak terlalu panjang dan memiliki pesona keindahan alam yang
sangar luar biasa.
Mungkin salah satu dari para traveler mungkin
sangat menyukai Film Aladdin apalagi dengan latar belakang padang pasir seperti
di tanah Arab ataupun Mesir, ingin bisa merasakan sensasi foto dengan latar
belakang padang pasir seperti yang ada dalam film Aladdin. Tentu dong nggak mau
mengeluarkan banyak uang harus jauh-jauh ke Timur Tengah untuk merasakan secara
langsung pemandangan indah padang pasir, bagi anak millennial pasti ini akan
dijadikan stok foto yang instagrammable banget deh.
Ingin merasakan sensasi foto padang pasir ? Ya
kita nggak perlu capek-capek untuk mengeluarkan banyak uang serta tenaga, mending uangnya ditabung buat bangun rumah
dan menikah kalo lebih mantap ditambah lagi uangnya bisa pake untuk foto di
latar belakang padang pasir tanpa harus ke Timur Tengah tentunya. Ternyata Indonesia
memiliki padang pasir juga, letaknya di Gumuk Pasir Tungtung Karang, Garut
Selatan, Jawa Barat.
Sumber : www.instagram.com/nizaramrullah |
Gumuk Pasir Tungtung Karang ini dijuluki
sebagai Sahara Van Garut yang terbentuk dari aktivitas galian pasir. Untuk
masuk ke kawasan wisata Sahara Van Garut ini sama sekali tidak dikenai biaya
sepeserpun alias gratis, memang belun ada fasilitas pendukung pariwisata disekitar
area Sahara Van Garut. Semoga pemerintah daerah serta pemerintah pusat dapar
berkolaborasi untuk menciptakan destinasi Sahara Van Garut menjadi lebih baik
lagi untuk bisa dinikmati oleh masyarakat lokal, luar kota hingga turis
mancanegara.
Berbicara tentang Garut yang memiliki banyak
julukan dari Negeri diatas awan, Sahara Van Garut hingga Swiss Van Java memang tidak ada
habisnya, istilah Garut sebagai Swiss Van Java sendiri sudah dikenal pada zaman
kolonial Belanda. Ratu Wilhelmina, Ratu Belanda pada zaman kolonial itu
dikabarkan memiliki peristirahatan pribadi di Garut pada saat itu.
Swiss Van Java Indonesia ini begitu populer sebagai
tempat wisata dunia berkat Thilly Weissenborn, seorang fotografer perempuan sekaligus
pengelola Studio Foto Lux yang berlokasi di lantai atas N.V.Garoetsche Apotheek
en Handelsonderneming, di Societeitstraat. Thilly sendiri dikenal sebagai
fotografer yang banyak melakukan pemotretan di Garut saja akan tetapi di Jawa
maupun Luar Jawa.
Istilah Swiss Van Java memang harus dilekatkan
kepada Kabupaten Garut untuk menunjukkan bukti bahwa Garut memiliki Potensi
Wisata Alam yang memiliki daya saing dan daya jual di kancah Internasional,
memiliki eksistensi yang sama dengan apa yang ada di Negara Swiss tersebut. Menurut
Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa Garut adalah daerah yang sangat kaya,
Daerah tersebut memiliki banyak potensi dan bisa menjadi destinasi terdepan
dibidang Pariwisata. “ Siapa yang berani meragukan keindahan Garut, ini
destinasi yang luar biasa. Garut memiliki nature dan culture yang sangat luar
biasa, Juga dilengkapi dengan wisata sejarah, ada juga wisata religi. Garut
sangat besar potensinya “.
Oleh sebab itu Kementrian Pariwisata sangat
mendukung Garut menjadikan sektor pariwisata sebagai Lokomotif Ekonomi, apalagi
hal ini juga sesuai dengan Visi Jabar Juara. Garut memiliki makanan khas yang
begitu terkenal yaitu Dodol Garut. Dodol Garut sendiri memiliki berbagai macam
jenis diantaranya dodol wijen, dodol kacang, aneka dodol buah seperti dodol
nanas, dodol nangka, dodol tomat, dodol durian dan buah-buahan lainnya. Selain
itu juga Chocodot yang merupakan Coklat isi dodol pertama di dunia dan dodol
piknik salah satu dodol paling populer serta menjadi salah satu ikon Kota
Garut. Dodol Garut jni termasuk makanan cemilan yang rasanya manis dan Lezat.
Untuk memperoleh dodol Swiss Van Java ini
sangat mudah sekali karena terdapat banyak sekali toko-toko atau warung-warung
yang menyajikan dodol sebagai barang dagangannya bahkan hingga di sepanjang
jalan Kota Garut banyak penjual yang menjajakan Dodol Garut ini terutama di
jalan-jalan yang dijadikan sebagai pintu gerbang menuju ke daerah sekitar Kota
Garut. Banyak orang yang menyukai Dodol Garut ini karena rasanya yang khas
membuat Dodol Garut ini sangat berbeda dengan dodol-dodol sejenis dari daerah
lainnya.
Dodol Garut ( Sumber : Lifestyle Okezone ) |
Garut memiliki banyak
potensi Pariwisata yang luar biasa, untuk itu kita sebagai generasi millennial
ayo kita sama-sama ekspos potensi Kabupaten Garut agar bisa dikenal dunia bahwa
Indonesia memiliki daerah yang mirip dengan Swiss yaitu Garut dengan Julukan Swiss Van Java. Ini semua menjadi
tanggungjawab kita bersama untuk menjaga serta melestarikan apa yang ada di
Garut, apapun yang ada di Garut jangan pernah membuatnya menjadi tidak Indah
lagi. Ayo buang sampah pada tempatnya jangan sampai sampahmu mempengaruhi
Keindahan SWISS VAN JAVA OF GARUT
AYO
KITA BERSAMA
MENJAGA
GARUT
UNTUK
MENUJU
PARIWISATA
TINGKAT DUNIA
Kami ingin diperhatikan seperti daerah lain
Tuesday, 30 July 2019
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa
Anak-anak di Pengungsian akibat Gempa Bumi di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara |
Pasca Gempa 7,2 M yang mengguncang Gane, Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara cukup menyisakan duka yang cukup mendalam dari para korban. ada sekitar 10 orang meninggal yang tercatat hingga hari ini ( 30 Juli 2019 ) 3 Meninggal saat Gempa dan 7 korban lainnya meninggal di Pengungsian. ada sekitar 2.862 bangunan rusak karena gempa sedangkan total pengungsi sebanyak 44.063 jiwa yang berasal dari 73 desa dan 11 kecamatan, awalnya total pengungsi sebanyak 54.789 jiwa tetapi 10.726 jiwa telah kembali ke rumahnya masing-masing yang tidak rusak akibat gempa. selain itu ada beberapa bangunan sekolah yang rusak akibat gempa sehingga anak-anak tidak dapat bersekolah sebagaimana mestinya.
Infrastruktur yang ada di Halmahera bisa dibilang belum maksimal hampir sebagian penuh adalah hutan di dataran Halmahera, Jalan Tol pun tidak ada hanya jalan Trans Halmahera yang membantu menghubungkan beberapa kabupaten di Maluku Utara. hanya saja ada Trans Halmahera terputus makanya distrubusi bantuan bencana Gempa Halmahera selatan cukup susah. ini sebenarnya menjadi perhatian penuh bagi Pemerintah Pusat agar terus mengontrol kita yang ada di Timur Indonesia. selain itu jaringan Telekomunikasi dan PLN di daratan Gane, Halmahera Selatan pun masih sulit di akses makanya harus diakui bahwa kita perlu perhatian khusus dari pemerintah pusat terutamanya. pernah saya melihat postingan dari KESDM bahwa kini cahaya lampu sudah sampai ke pelosok Indonesia akan tetapi semua itu hanya kiasan saja padahal kini PLN masih susah diakses terutama di Gane, Halmahera Selatan.
salah satu bangunan rusak akibat Gempa Bumi di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara |
Masa depan anak Gane, Halmahera Selatan masih terlihat kabur sebab semua sekolah kini rusak sedangkan dipengungsian mereka juga tidak mendapatkan pendidikan yang khusus. kita sadar bahwa Gempa Halmahera Selatan bukanlah Bencana Nasional tetapi sebenarnya Duka ini adalah Duka kita bersama sebagai Masyarakat Indonesia tetapi ini seakan menjadi angin lalu begitu saja. kami butuh Infrastruktur yang memadai demi masa depan anak muda Gane nantinya, harapan orang tua bagi anak-anaknya adalah yang terbaik meskipun mereka hanyalah seorang petani ataupun nelayan.
harapan kami Maluku Utara agar pemerintah pusat agar lebih memperhatikan kami lagi, kami tau bahwa Pembayaran pajak yang dilakukan semuanya sama tetapi kami juga butuh infrastruktur yang sama seperti didaerah Jawa. Semoga pemerintah Pusat agar lebih baik lagi dalam pengelolaan risiko terhadap bencana di Negeri ini mengingat Indonesia salah satu Negara yang Rawan Gempa dan Tsunami. usaha terbaik pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam berinvestasi agar dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang ada di Maluku Utara. semoga kedepannya kami sudah memiliki Jalan Tol, Sekolah yang layak, akses Telekomunikasi serta PLN, Bangunan Tahan Gempa dan Tsunami dan transportasi untuk menghubungkan kita semua.
Pak Presiden, Jangan lupa kunjungi kami untuk melihat tetesan air mata ketulusan saat kedatanganmu. kami ingin kepedulianmu terhadap kami, anak-anak kami butuh engkau meskipun dilihat sebentar saja. kami adalah bagian dari Negera Kesatuan Republik Indonesia bukan daerah penghias Peta Nusantara. Kami butuh senyummu untuk melupakan semua duka lara yang dialami para korban. semoga Pak Presiden mau melihat kami.
harapan anak-anak pengungsi Gempa Bumi Halmahera Selatan, Maluku Utara |
Moti Veerbond, Antara Sejarah dan Era Millennials
Sunday, 5 May 2019
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa
Moti adalah salah satu kecamatan yang berada di Kota Ternate, meskipun terpisah pulau dengan Pulau Ternate tapi Moti merupakan bagian dari Kota Ternate. Dengan Pulau tersendiri moti mempunyai potensi besar bagi pariwisata Kota Ternate, ternyata Pulau Moti juga memiliki saudara kembar yaitu pulau makian hampir sebagian orang mengatakan hal ini. Dari Kota Ternate ke Pulau Moti ditempuh dengan menggunakan Speedboat atau Kapal Ferry ASDP, penjalanan yang di tempuh hampir 20-30 menit.
Ternyata eh Ternyata pulau moti memiliki sejarah luar biasa karena portugis pernah mendirikan benteng di tepi laut ( belum tau pasti nama benteng itu mungkin para sejarawan Ternate mempunya referensi mengenai benteng itu ) hanya saja kurangnya perhatian dari pemerintah kecamatan ataupun Pemerintah Kota Ternate sehingga benteng tersebut mengalami kerusakan akibat terkikis oleh hantaman ombak dan kini tidak terawat lagi maka sekarang hanya tersisa puing-puing pondasinya saja.
Sisa Pondasi Benteng di Pulau Moti ( Sumber : www.facebook.com ) |
Selain itu Pulau Moti juga memiliki peristiwa penting dalam sejarah 4 Kesultanan untuk membentuk suatu persatuan dan membangun kesadaran tentang suatu kolaborasi bagi 4 Kerajaan Moloku Kie Raha. Untuk memperingati peristiwa penting tersebut kini sebagian elemen masyarakat dengan melibatkan pemerintah hingga 4 Kesultanan Moloku Kie Raha yaitu Kesultanan Tidore, Kesultanan Ternate, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Tidore. Dengan penuh kerja keras dan semangat meningkatkan pariwisata Maluku Utara Khususnya Moti untuk itu hadirlah sebuah festival bernama Moti Veerbond.
4 Kesultanan dalam Acara Festival Teluk Jailolo 2016 ( Sumber : www.republika.co.id |
Moti Veerbond mendapatkan dukungan dari Genpi Maluku Utara, pemerintah hingga beberapa perusahaan BUMN dan Perusahaan Swasta. Tidak hanya itu saja Moti Veerbond mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata Republik Indonesia Pak Arief Yahya, meskipun Festival Moti Veerbond merupakan event baru dan belum masuk di event kalender pariwisata 2019 Kementrian Pariwisata Republik Indonesia tetapi diharapkan agar Moti Veerbond dapat diperjuangan oleh pemerintah Kota dan Daerah untuk bisa bernegosiasi dalam pengusulan Moti Veerbond dapat masul dalam Event Kalender Pariwisata 2020 Kementrian Pariwisata Mendatang.
Logo Moti Veerbond ( Sumber : Instagram Moti Veerbond ) |
Festival Moti Veerbond berlangsung selama 25-29 April 2019 Kemarin di Lapangan Tosehe, Kelurahan Moti Kota dengan mengusung tema “ Spirit Baru Moloku Kie Raha “ dalam beberapa kegiatan berupa Kemping Kampung, Millennials Moti Veerbond, Sekolah Alam Jelajah Moti, Kirab Budaya, Kuliner Moti hingga kegiatan lainnya yang tak kalah menarik dengan event-event lainnya. Festival Moti Veerbond juga diikuti Para Generasi Millennials dari seluruh kalangan dan ada beberapa beberapa orang penting yang hadir diantaranya Walikota Ternate, Wakil Walikota Ternate, beberapa anggota Ferkompimda dan Para petinggi Kesultanan.
Walikota Ternate bersama Anggota Ferkompimda dan Para Petinggi Kesultanan ( Sumber : Instagram Moti Veerbond ) |
Banyak harapan yang diharapkan dalam pelaksanaan Moti Veerbond agar event ini menjadi event tahunan seperti Festival Teluk Jailolo, mungkin banyak kekurangan dalam event Moti Veerbond yang merupakan event perdana bagi Pulau Penuh sejarah ini. Banyak hal yang menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan event Moti Veerbond berikutnya.
Saya sebagai penulis merasa sedih karena tidak dapat menghadiri Festival luar biasa ini dikarenakan beberapa hal yang membuat saya harus keluar kota, tetapi melalui Instagram Moti Veerbond saya dapat melihat keseruan yang tidak dapat dibayangkan jika kita tidak terlibat secara langsung dalam event Festival Moti Veerbond.
Sekedar saran dan masukkan untuk pelaksanaan Event Moti Veerbond berikutnya agar dapat dimaksimal sebaik mungkin dengan dukungan penuh pemerintah hingga kesultanan bahkan lapisan elemen masyarakat Moloku Kie Raha. Dengan adanya pelaksanaan event luar biasa ini kita dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun asing agar dapat membantu perekonomian masyarakat Moloku Kie Raha khususnya Pulau Moti. Diperlukan juga pembangunan Fasilitas pendukung lainnya seperti penginapan, tempat nongkrong, dan beberapa tempat yang dapat dibangun secara modern tapi tidak merubah unsur sejarah Moti Veerbond.
Kita juga sebagai generasi Millennial agar dapat berperan aktif dalam mempromosikan Pariwisata lokal kita seperti Event Moti Veerbord agar dapat di lihat semua orang sehingga memiliki daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.
Untuk panitia diharapkan agar dapat membuat event menarik lainnya yang dapat melekat pengetahuan sejarah serta budaya yang dikemas secara modern khususnya bagi generasi millennials. Jika diperlukan kita dapat membuat Deklarasi Kaum Muda Millennials Peduli Sejarah dan Budaya.
Itulah yang saya dapat sampaikan sebagai penulis, jika ada salah kata ataupun penulisan maka penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
MARHABAN YA RAMADHAN
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1440H/2019M
Antara Aku, Blog dan Tulisan
Thursday, 24 January 2019
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa
Tag :
Lomba
Sumber : www.aradea59.com |
apa itu Blogger ? Mungkin ini bukanlah kata yang asing bagi para penulis tentunya. Menjadi seorang blogger sudah saya tekuni sejak kelas 3 SMP dengan pembelajaran secara otodidak meskipun awalnya belum ke menulisnya tapi masih lebih ke desain layout blog dengan penggunaan kode html. Belajar blog dikarenakan salah satu organisasi yang saya ikuti yaitu pramuka membuat sebuah lomba desain blog/website pramuka pada tahun 2012 lalu makanya pada masa itu belum terlalu fokus ke menulisnya kebanyakan postingan lebih ke repost dari sumber websitenya organisasinya. Dan semua tidak disangka-sangka awalnya saya terlihat agak iri dengan blogger lain yang kebetulan mungkin lebih baik dari punya saya tapi melalui kerja keras seorang blogger dan berdoa kepada Allah Swt, Alhamdulillah saya menjadi pemenang utama Lomba desain blog/website pramuka. Ini adalah awal yang baik dalam menekuni blog sebab baru pertama kali juga merasakan enaknya sebagai blogger dan menang lomba ( btw ini pertama kali ikut kompetisi online yak .. ).
Sumber : www.typingclub.com |
Tidak sampai disitu saja tak lama setelah masuk SMA ada orang dari BKKBN bawa brosur tentang lomba blog karena BKKBN lagi membuat sebuah kompetisi menulis blog tingkat provinsi yang pemenangnya di tingkat provinsi akan diikutkan ke tingkat Nasional, so ini pertama kali belajar nulis artikel sehingga perdana bagi saya tapi syukur Alhamdulillah bisa jadi Juara Favorit tingkat provinsi hanya saja hasil karya kita ternyata tidak dibawakan ke tingkat nasional makanya sungguh mengecewakan mengakibatkan saya berhenti dari dunia Blogger.
Selang waktu dari 2013-2018 masih sering ikut lomba blogger mungkin 2 tahun sekali tapi saat lulus SMA tahun 2015 saya memutuskan untuk tidak blogging lagi.
Akhir tahun 2017 saya kerja disalah satu perusahaan roti ternama di Indonesia yang kebetulan membuka cabang di ternate, kerja hanya selang waktu 1 minggu saya harus resign karena ketidaknyamanan bersama pegawai lainnya yang merupakan pendatang meskipun ada alasan lain juga sih. Tak lama setelah berhenti kerja saya mempunyai mimpi bahwa tahun 2018 saya harus nonton Asian Games meskipun cuman pembukaannya saja karena melihat artikel tentang Asian Games yang merupakan Sejarah besar bagi Indonesia. Tekad tadi membuatku bersemangat tapi tak lama harus jatuh terpuruk karena keadaan tidak memungkinkan dengan 1001 masalah datang.
Selama Ramadhan tahun 2018 niatannya bantu keluarga buat jualan biar dapat uang untuk ke Jakarta tapi ya aku yang begitu boros belum lagi kebutuhan saat menyambut Idul Fitri begitu banyak akhirnya aku memutuskan untuk membatalkan niat ke Jakarta menyaksikan Asian Games.
Sumber : www.tribunnews.com |
Semua usaha sudah dikeluarkan tak sanggup lagi untuk mencapainya, tapi Allah Swt tak mau itu saya berhenti berjuang disitulah saya mendapatkan kenikmatan dari Allah Swt yang luar biasa yang selalu ku syukuri hingga saat ini. Ternyata selepas lebaran Idul Fitri ada event menulis dari Bitread Indonesia dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi yaitu Writingthon Asian Games dengan kategori Blogger serta Pelajar/Mahasiswa. Saya memutuskan untuk ikut meskipun tau bahwa lawannya akan banyak tapi lagi-lagi Nikmat Allah Swt pun datang akhirnya saya terpilih ke Jakarta untuk menyaksikan pembukaan Asian Games bertemu blogger hebat dari 34 Provinsi serta para pelajar/mahasiswa penulis terbaik. Betapa bersyukurnya saya bahwa tidak sia-sia saya belajar blogger meskipun saya tau bahwa tidak seaktif blogger lain tapi saya juga bagian dari blog, sebagian hidupku ada di blog tidak bisa dipungkiri.
Sumber : Dokumentasi Pribadi |
Saya begitu bersyukur atas nikmat Allah Swt bisa ke Jakarta dengan biaya transportasi, akomodasi serta tiket VIP Opening Ceremony Asian Games 2018 di tanggung Kementrian Komunikasi dan Informasi.
Semuanya dari blogger, tidak aktif bukan berarti tidak hobi blogger tapi karena saya sadar setiap kali duduk didepan PC/Laptop 30 menit bahkan 10 menit saja bisa sakit kepalaku serta pusing. Tapi sering kali selingan untuk menulis agar bisa mengutarakan hati ini ke tulisan blog.
Para Blogger hebat dari setiap Provinsi ( Sumber : Dokumentasi Milik Peserta Writingthon ) |
Bocoran 1 lagi ya dari menulis saya juga diberikan kesempatan untuk bertemu Pak Presiden di Istana Bogor November lalu, ya meskipun bukan menulis di blog tapi saya belajar menulis dari blog.
Saya bangga jadi Blogger Indonesia,,,,
Dari Daerah Untuk Indonesia, itulah moto hidup saya yang merupakan anggota Komunitas Blogger Maluku Utara.
Foto Bersama Pak Presiden di Istana Merdeka setelah Deklarasi Indonesia Millennial Movement |