Archive for December 2015
Location : Fort Orange ( Benteng Orange ) |
Jadi Lebih Sensitif
Kita harus lebih waspada dengan setiap orang yang berpotensi jadi orang ketiga dalam hubungan. Tapi, bukan jadi posesif dan insecure, ya. Kita hanya perlu lebih sensitif saja. Kita nggak akan pernah tahu siapa orangnya. Bisa jadi teman sendiri, orang baru bahkan mantan yang hadir kembali dan pengin balikan.
Jaga Jarak
Kalau feeling kita merasakan sesuatu yang berbeda dari biasanya, lebih baik waspada dan jaga jarak. Baik dengan mantan, teman atau orang yang kirim sinyal suka sama kita atau pacar. Memang sih, belum tentu dia suka sama kita atau pacar. Tapi, lebih baik jaga jarak dan menjaga perasaan satu sama lain. Pasti kita nggak pengin ada orang lain yang bersikap lebih mesra sama pacar, kan?
Fokus Pada Hubungan
Jangan biarkan kehadiran orang ketiga bikin kita nggak fokus sama hubungan. Risikonya, pacar merasa kehilangan perhatian kita. Ini jadi kesempatan orang ketiga memberi perhatian lebih pada pacar, deh. Jadi, lebih baik tetap jaga hubungan dan perhatian ke pacar.
Selesaikan Masalah
Saat ada masalah, langsung selesaikan dengan baik dan tuntas. Kalau kesalahan yang sama berulang, hubungan jadi membosankan. Momen ini jadi kesempatan emas buat orang ketiga hadir. Ingat, pihak yang merasa bosan itu gampang banget buat selingkuh!(gdz/kai)
Umar Alting ( Kapita Lao Kesultanan Tidore ) |
TERNATE–Inna Lillahi wa inna ilaihi rajiun. Jagad politik Maluku Utara (Malut) berduka. Umar Alting, anggota DPRD Provinsi (Deprov) Malut meninggal dunia, Jumat (25/12). Politikus yang juga Ketua DPD Partai Hanura itu menghadap Sang Khalik di usia 50 tahun. Pria ramah itu meninggal karena sakit yang dideritanya hampir dua bulan terakhir ini.
Istri almarhum, Sherly Anita Ali saat ditemui Koran ini di rumah duka, Kelurahan Toboko, kemarin, menceritakan almarhum sebelumnya terlihat sehat. Dia menuturkan sekitar pukul 12.10 WIT, almarhum masuk ke kamar untuk beristirahat.”Tiba-tiba, beliau batuk, hanya sekali langsung keluar darah. Dikuti dengan muntah, hanya berlangusng sekitar 5 menit saja. Seketika itu, almarhum tidak lagi bersuara. Lalu dilarikan ke RSUD Chasan Boesoirie. Beliau mungkin sudah meninggal saat masih di rumah,” cerita Hj Sherly.
Sherly mengatakan dalam dua bulan belakangan ini almarhum sering mengeluh sakit, terutama di lengan bagian kanan. Akibat rasa sakit itu, Umar pernah menjalani perawatan di Jakarta. Pria mengawali karirnya sebagai karyawan salah satu bank itu bahkan menjalani pengobatan berkala di RS Glien Angels Hospital, Singapura. Berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga medis, almarhum menderita kanker paru-paru yang sudah stadium 4. ”Kepada keluarganya beliau ada sosok suami yang baik pada kita semua. Jika ada salah dan khilaf dari almarhum mohon dimaafkan,” ujar Sherly dengan suara terbata-bata.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak Moh. Alfian Alting (21) dan Aditia Ariansyah Alting (18). Semasa hidup, Umar dikenal sebagai sosok enerjik dan suka bergaul dengan berbagai kalangan. Dia mengawali karirnya di dunia perbankan dan sempat menduduki jabatan kepala bagian Administrasi Account officer di Bank Arta Graha Ternate. Selama 10 tahun di dunia perbankan, Umar akhirnya memilih berwiraswasta. Pria kelahiran Ternate 7 Juli 1965 itu sempat memimpin APEKSINDO Malut.
Namanya melambung di jagad politik ketika dirinya terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Malut tahun 2007. Ketika Musda pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat, Umar mengalahkan Thaib Armaiyn yang saat itu menjabat Gubernur Malut. Namun kisruh internal Demokrat yang mewarnai pemilihan gubernur 2007 membuat Umar harus meninggalkan partai berlambang mercy itu. Umar lalu bergabung dengan Partai RepuiblikaN yang mengantarnya parlemen pada pemilu 2009-2014. Pada pemilu 2014, Umar kembali terpilih sebagai anggota Deprov lewat Partai Hanura.
Semasa di parlemen, alumni SMA Negeri 1 Ternate tahun 1985 itu dikenal sebagai legislator yang lantang menyuara pembangunan Ibukota Sofifi. Pria yang juga menyandang gelar adat sebagai Kapita Lao Kesultanan Tidore itu juga dikenal kritis. ”Almarhum dikenal sebagai sosok yang kritis, tapi juga humoris. kami sangat kehilangan,” kata Syahril Tahir, rekan almarhum yang juga anggota Deprov. Syahril mengaku sempat dihubungi almarhum lewat ponsel dua hari lalu. “Almarhum bilang kondisinya sudah semakin membaik sehingga akan aktif lagi dalam rapat komisi. Ternyata itu mungkin pamitan almarhum dengan kami di komisi,” tutur Syahril.
Pengurus DPD Partai Hanura Malut Ridwan Salama menuturkan almarhum adalah sosok pekerja keras dan bersahaja. “Semoga almarhum khusnul khotimah,” ucapnya. Rencananya, almarhum akan dikuburkan Sabtu (26/12) hari ini di perkuburan Islam. (cr-02/fai) ( Sumber : Malut Post )
JAKARTA - Rencana aksi teror yang telah terendus Densus 88 Anti Teror terus dikejar. Rabu (23/12) lalu, Densus 88 kembali menangkap dua orang terduga teroris di perumahan Taman Harapan Bekasi. Yakni, Arif Hodayatullah alias Abu Mushab dan Ali alias Faris. Keduanya diduga berupaya melakukan penyerangan menggunakan bom yang menargetkan Kapolri hingga Kapolda Metro Jaya.
Bersama kedua terduga teroris diamankan sejumlah barang bukti, diantaranya buku kursus peledakan bom, daftar nama anggota, laptop, power bank, hardisk dan sejumlah kartu identitas, serta buku tabungan. Sumber internal Densus 88 menyebutkan bahwa Arif memiliki tugas untuk merekrut WNI ke Suriah. “Tugas lainnya juga untuk melakukan aksi serangan,” paparnya.
Yang mengerikan sesuai pengakuan Arif diketahui ada sejumlah target by name yang merupakan pejabat. Yakni, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gories Merre, Kombespol Ibnu Suhaendrasyiah, Kapolda Metro Jawa Irjen Tito Karnavian, Kapolda Jawa Tengah Irjen Noer Ali dan berbagai kantor kepolisian.”Arif ini bahkan sebagai koordinator,” tuturnya.
Sebagai koordinator, dia mendapatkan dana dari seseorang berinisial BN alias AA. Dana itu diterima untuk melakukan pengeboman. “Persiapan pengeboman dari bahan hingga lokasi perakitan yang mengatur Arif ini,” paparnya.
Untuk terduga teroris Ali, ternyata setelah diperiksa merupakan warga negara asing (WNA). Dia dipastikan merupakan etnis Uighur, Tiongkok. Dia dipastikan berencana menjadi pangantin atau yang akan melakukan pengeboman bunuh diri. “Semua masih didalami sekarang,” tegasnya.
Apakah ada bom yang diamankan? Dia menjelaskan bahwa saat ini dipastikan lokasi sedang diperiksa. Sebab, lokasi tersebut merupakan tempat untuk merakir bom. “Kemungkinan masih ada sisa-sisa bahan bom di lokasi,” tuturnya.
Dia menjelaskan, masih ada sejumlah orang yang dikejar, mereka berinisial NR dan AK. Keduanya diduga merupakan perakit bom yang bahannya disiapkan oleh Arif. “Bomnya juga kemungkinan dibawa keduanya,” ujarnya.
Perlu diketahui, kepolisian Thailand sempat menyebutkan bahwa pelaku pengeboman di sejumlah kuil di Thailand merupakan etnis Uighur. Karena itulah, WNA tersebut perlu untuk diwaspadai. “Ya, diperiksa untuk mengetahui bagaimana kelompok ini dan siapa saja yang terlibat,” paparnya.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, bukti bahwa ada kelompok teroris yang terhubung dan berkomunikasi itu sangat kuat. Karena itu, kepolisian tidak akan tinggal diam untuk melakukan pencegahan. “Mereka yang ditangkap ini salah satu anggota dari sembilan kelompok yang diawasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap sembilan orang terduga teroris yang juga akan melakukan aksi teror yang mengancam syiah. Kemungkinan besar penangkapan kali ini merupakan pengembangan penangkapan yang sebelumnya.
Gerak cepat aparat kepolisian yang menangkap beberapa terduga teroris menjelang Natal dan tahun baru, diapresiasi positif Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Para terduga teroris ini disinyalir bakal melancarkan aksi teror pada perayaan Natal dan Tahun Baru dengan menarget rumah ibadah maupun pejabat kepolisian.
Menurut JK, intensitas pengamanan memang ditingkatkan jelang perayaan Natal dan tahun baru sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga negara yang ingin merayakannya. “Makanya aparat keamanan sangat intensif (melakukan upaya pencegahan),” ujarnya seusai peringatan Maulid Nabi di Masjid Istiqlal kemarin (24/12).
JK mengatakan, berdasar laporan intelijen maupun aparat kepolisian, ancaman aksi teror jelang Natal dan tahun baru memang meningkat. Karena itu, langkah pencegahan dengan menangkap terduga teroris dinilainya sangat tepat. “Ini juga menunjukkan aparat kita siap menjaga bangsa ini,” katanya.
Dengan berbagai langkah yang sudah dilakukan maupun tindakan antisipasi yang disiapkan, JK meyakini jika perayaan Natal dan tahun baru kali ini bisa berlangsung dengan aman dan lancar. Termasuk pengamanan terhadap tempat wisata seperti Bali yang menjadi destinasi wisatawan mancanegara. “Sekali lagi, kita berdoa dan berupaya agar semua aman,” ucapnya.
JK mengingatkan bahwa seluruh masyarakat bertugas menjaga keamanan tidak hanya dibebankan kepada aparat kepolisian. Apalagi, ancaman teror sudah kian meluas hingga ke berbagai negara. “Karena itu, kita semua harus saling menjaga, jangan hanya mengandalkan polisi untuk menjaga,” ujarnya. (JPG/fai) (Sumber : Malut Post )