Posted by : Muhammad Rachman Afandi Esa Saturday, 26 December 2015

Umar Alting ( Kapita Lao Kesultanan Tidore )

TERNATE–Inna Lillahi wa inna ilaihi rajiun. Jagad politik  Maluku Utara (Malut) berduka. Umar Alting, anggota DPRD Provinsi (Deprov) Malut meninggal dunia, Jumat (25/12). Politikus yang juga Ketua DPD Partai Hanura itu menghadap Sang Khalik di usia 50 tahun. Pria ramah itu meninggal karena sakit yang dideritanya hampir dua bulan terakhir ini.

 Istri almarhum, Sherly Anita Ali saat ditemui Koran ini di rumah duka, Kelurahan Toboko, kemarin,  menceritakan almarhum sebelumnya terlihat sehat. Dia menuturkan sekitar pukul 12.10 WIT, almarhum masuk ke kamar untuk beristirahat.”Tiba-tiba, beliau batuk, hanya sekali langsung keluar darah. Dikuti dengan muntah, hanya berlangusng sekitar 5 menit saja. Seketika itu, almarhum  tidak lagi bersuara. Lalu dilarikan ke RSUD Chasan Boesoirie. Beliau mungkin sudah meninggal saat masih di rumah,” cerita Hj Sherly.

Sherly mengatakan dalam dua bulan belakangan ini almarhum sering  mengeluh sakit, terutama di lengan bagian kanan. Akibat rasa sakit itu, Umar pernah menjalani perawatan di Jakarta. Pria mengawali karirnya sebagai karyawan salah satu bank itu bahkan menjalani pengobatan berkala di RS Glien Angels Hospital, Singapura. Berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga medis, almarhum menderita kanker paru-paru yang sudah stadium 4. ”Kepada keluarganya beliau ada sosok suami yang baik pada kita semua. Jika ada salah dan khilaf dari almarhum mohon dimaafkan,” ujar Sherly dengan suara terbata-bata.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak Moh. Alfian Alting (21) dan Aditia Ariansyah Alting (18). Semasa hidup, Umar dikenal sebagai sosok enerjik dan suka bergaul dengan berbagai kalangan. Dia mengawali karirnya   di dunia perbankan dan sempat menduduki jabatan kepala bagian Administrasi Account officer di Bank Arta Graha Ternate. Selama 10 tahun di dunia perbankan, Umar akhirnya memilih berwiraswasta. Pria kelahiran Ternate  7 Juli 1965 itu sempat memimpin APEKSINDO Malut.

   Namanya melambung di jagad politik ketika dirinya terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Malut tahun 2007. Ketika  Musda pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat, Umar mengalahkan Thaib Armaiyn yang saat itu menjabat Gubernur Malut.  Namun kisruh internal Demokrat yang mewarnai pemilihan gubernur 2007 membuat Umar harus meninggalkan partai berlambang mercy itu. Umar lalu bergabung dengan Partai RepuiblikaN yang mengantarnya parlemen pada pemilu 2009-2014. Pada pemilu 2014, Umar kembali terpilih sebagai anggota Deprov lewat Partai Hanura.

Semasa di parlemen, alumni  SMA Negeri 1 Ternate tahun 1985 itu dikenal sebagai legislator yang lantang menyuara pembangunan Ibukota Sofifi. Pria yang juga menyandang gelar adat sebagai Kapita Lao Kesultanan Tidore itu juga dikenal kritis. ”Almarhum dikenal sebagai sosok yang kritis, tapi juga humoris. kami sangat kehilangan,” kata Syahril Tahir, rekan almarhum yang juga anggota Deprov. Syahril mengaku sempat dihubungi almarhum lewat ponsel dua hari lalu. “Almarhum bilang kondisinya sudah semakin membaik sehingga akan aktif lagi dalam rapat komisi. Ternyata itu mungkin pamitan almarhum dengan kami di komisi,” tutur Syahril.

Pengurus DPD Partai Hanura Malut Ridwan Salama menuturkan almarhum adalah  sosok pekerja keras dan bersahaja. “Semoga almarhum khusnul khotimah,” ucapnya. Rencananya, almarhum akan dikuburkan Sabtu (26/12) hari ini di perkuburan Islam. (cr-02/fai) ( Sumber : Malut Post )

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Instagram

Popular Post

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Baden Powell

Translate

Waktu Indonesia Timur

- Copyright © My Portal -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -