Posted by : Muhammad Rachman Afandi Esa Saturday, 26 December 2015



JAKARTA - Rencana aksi teror yang telah terendus Densus 88 Anti Teror terus dikejar. Rabu (23/12) lalu,  Densus 88 kembali menangkap dua orang terduga teroris di perumahan Taman Harapan Bekasi. Yakni, Arif Hodayatullah alias Abu Mushab dan Ali alias Faris. Keduanya diduga berupaya melakukan penyerangan menggunakan bom yang menargetkan Kapolri hingga Kapolda Metro Jaya.

    Bersama kedua terduga teroris diamankan sejumlah barang bukti, diantaranya buku kursus peledakan bom, daftar nama anggota, laptop, power bank, hardisk dan sejumlah kartu identitas, serta buku tabungan. Sumber internal Densus 88 menyebutkan bahwa Arif memiliki tugas untuk merekrut WNI ke Suriah. “Tugas lainnya juga untuk melakukan aksi serangan,” paparnya.

    Yang mengerikan sesuai pengakuan Arif diketahui ada sejumlah target by name yang merupakan pejabat. Yakni, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gories Merre, Kombespol Ibnu Suhaendrasyiah, Kapolda Metro Jawa Irjen Tito Karnavian, Kapolda Jawa Tengah Irjen Noer Ali dan berbagai kantor kepolisian.”Arif ini bahkan sebagai koordinator,” tuturnya.

    Sebagai koordinator, dia mendapatkan dana dari seseorang berinisial BN alias AA. Dana itu diterima untuk melakukan pengeboman. “Persiapan pengeboman dari bahan hingga lokasi perakitan yang mengatur Arif ini,” paparnya.

    Untuk terduga teroris Ali, ternyata setelah diperiksa merupakan warga negara asing (WNA). Dia dipastikan merupakan etnis Uighur, Tiongkok. Dia dipastikan berencana menjadi pangantin atau yang akan  melakukan pengeboman bunuh diri. “Semua masih didalami sekarang,” tegasnya.

    Apakah ada bom yang diamankan? Dia menjelaskan bahwa saat ini dipastikan lokasi sedang diperiksa. Sebab, lokasi tersebut merupakan tempat untuk merakir bom. “Kemungkinan masih ada sisa-sisa bahan bom di lokasi,” tuturnya.

    Dia menjelaskan, masih ada sejumlah orang yang dikejar, mereka berinisial NR dan AK. Keduanya diduga merupakan perakit bom yang bahannya disiapkan oleh Arif. “Bomnya juga kemungkinan dibawa keduanya,” ujarnya.

    Perlu diketahui, kepolisian Thailand sempat menyebutkan bahwa pelaku pengeboman di sejumlah kuil di Thailand merupakan etnis Uighur. Karena itulah, WNA tersebut perlu untuk diwaspadai. “Ya, diperiksa untuk mengetahui bagaimana kelompok ini dan siapa saja yang terlibat,” paparnya.

    Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, bukti bahwa ada kelompok teroris yang terhubung dan berkomunikasi itu sangat kuat. Karena itu, kepolisian tidak akan tinggal diam untuk melakukan pencegahan. “Mereka yang ditangkap ini salah satu anggota dari sembilan kelompok yang diawasi,” ujarnya.
    Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap sembilan orang terduga teroris yang juga akan melakukan aksi teror yang mengancam syiah. Kemungkinan besar penangkapan kali ini merupakan pengembangan penangkapan yang sebelumnya.

       Gerak cepat aparat kepolisian yang menangkap beberapa terduga teroris menjelang Natal dan tahun baru, diapresiasi positif Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Para terduga teroris ini disinyalir bakal melancarkan aksi teror pada perayaan Natal dan Tahun Baru dengan menarget rumah ibadah maupun pejabat kepolisian.

       Menurut JK, intensitas pengamanan memang ditingkatkan jelang perayaan Natal dan tahun baru sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga negara yang ingin merayakannya. “Makanya aparat keamanan sangat intensif (melakukan upaya pencegahan),” ujarnya seusai peringatan Maulid Nabi di Masjid Istiqlal kemarin (24/12).

       JK mengatakan, berdasar laporan intelijen maupun aparat kepolisian, ancaman aksi teror jelang Natal dan tahun baru memang meningkat. Karena itu, langkah pencegahan dengan menangkap terduga teroris dinilainya sangat tepat. “Ini juga menunjukkan aparat kita siap menjaga bangsa ini,” katanya.

       Dengan berbagai langkah yang sudah dilakukan maupun tindakan antisipasi yang disiapkan, JK meyakini jika perayaan Natal dan tahun baru kali ini bisa berlangsung dengan aman dan lancar. Termasuk pengamanan terhadap tempat wisata seperti Bali yang menjadi destinasi wisatawan mancanegara. “Sekali lagi, kita berdoa dan berupaya agar semua aman,” ucapnya.

       JK mengingatkan bahwa seluruh masyarakat bertugas menjaga keamanan tidak hanya dibebankan kepada aparat kepolisian. Apalagi, ancaman teror sudah kian meluas hingga ke berbagai negara. “Karena itu, kita semua harus saling menjaga, jangan hanya mengandalkan polisi untuk menjaga,” ujarnya. (JPG/fai)  (Sumber : Malut Post )

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Instagram

Popular Post

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Baden Powell

Translate

Waktu Indonesia Timur

- Copyright © My Portal -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -