Posted by : Muhammad Rachman Afandi Esa Tuesday, 10 May 2016

TERNATE–Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Kota Ternate (Smandel), mendominasi nilai tertinggi hasil Ujian Nasional (Unas) Tahun ajaran 2015/2016. Ini terlihat data siswa peraih nilai tertinggi dari Dinas Pendidikan Nasional Kota Ternate, yang dikeluarkan berdasarkan Jurusan.
Dari data tersebut, nilai tertinggi untuk tiap jurusan dipegang oleh masing-masing sekolah. Seperti Smandel yang meraih nilai tertinggi di jurusan IPA, jurusan IPS oleh SMA Islam Ternate (SMAI)  sementara Jurusan Bahasa (IPB) oleh siswa dari SMAN 1 Kota Ternate (Smansa). Meski demikian dari jumlah nilainya, jurusan IPA masih meraih nilai tertinggi dengan jumlah nilai mencapai 461,0 atas nama Fahra Fahriyani Abubakar dari Smandel. Sementara untuk jurusan IPS, nilai tertingginya 402,0 atas nama Ratih Rasyid, siswa SMAI sedangkan peraih nilai tertinggi IPB dari Smansa,  atas nama Muhammad Gunawan Wibisono, dengan nilai 372,0. (selengkapnya, lihat grafis).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka hasil Unas tahun lalu lebih baik. Ini dilihat dari nilai tertinggi untuk jurusan IPA, 492,9, Jurusan IPS, 499,9.
Sekretaris Ujian Nasional Ruslan Mustafa, saat ditemui Malut Post, akhir pekan lalu, memprediksi nilai jurusan IPA yang diraih siswa di Kota Ternate merupakan nilai tertinggi di Malut. ”Siswa SMAN 8 rata-rata meraih nilai 400,0 dan kemungkinan nilai jurusan IPA untuk kabupaten/kota nilai tertinggi dari Kota Ternate,” katanya.

Sementara itu, dari hasil kelulusan yang telah dumumkan secara serentak untuk seluruh Kota Ternate, Sabtu lalu, dari total peserta Unas  yang terdaftar
2888 siswa, ada 46 siswa yang dinyatakan tidak lulus. Para siswa ini tersebar di berbagai sekolah di Ternate dan terbanyak dari SMK. Seperti dari SMKN 1, 2 dan 4, masing-masing 6 siswa dan SMKN 3, sebanyak 5 siswa. Sementara untuk SMA, rata-rata jumlahnya 1-3 siswa saja.
Informasi yang dihimpun dari tiap sekolah, siswa yang tidak lulus itu karena tidak mengikuti rangkaian ujian nasional, baik ujian sekolah maupun Unas. Seperti yang diakui Kepala SMKN 1 Kota Ternate, Bahrudin Marsaoly yang mengaku total peserta Unas SMKN 1 sebanyak 219 siswa namun, saat ujian ada 6 siswa yang tidak mengikutinya maka yang lulus hanya 213 siswa. Hal senada diakui Kepala SMAN 3 Kota Ternate, Abubakar Katija.”Siswa yang tidak lulus karena tidak mengikuti tahapan ujian  nasional sampai selesai,”katanya yang ditemui usai pengumuman hasil kelulusan.
Meski telah dinyatakan lulus, ada siswa yang nilainya tidak memenuhi standar atau tidak mencapai angka 55,terutama untuk masuk ke perguruan tinggi yang sebagian masih menggunakan standar nilai Unas. “Nilai ujian nasional itu juga jaminan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi,” kata Ruslan.
Karena itu, pemerintah masih memberikan kesempatan untuk memperbaiki nilainya pada ujian perbaikan yang akan dilaksanakan pada Oktober nanti. “Ujian perbaikan dilakukan secara  online, jadi meski kuliah di jawa atau daerah mana pun mereka bisa ikut ujian,” tuturnya.
Sementara itu, pantauan Malut Post, meski telah ada imbauan dari Diknas agar siswa jangan melakukan aksi coret-coret, namun masih ada siswa yang menrayakan kelulusannya dengan mencoret seragam mereka. (cr-03/nty) ( Sumber Malut Post )

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Instagram

Popular Post

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Baden Powell

Translate

Waktu Indonesia Timur

- Copyright © My Portal -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -