Archive for June 2013

Berita Seputar Kota Ternate

Saturday, 22 June 2013
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa

Aksi Mahasiswa Dihentikan Dosen


PENJELASAN: PD III FKIP Unkhair member arahan dan meminta mahasiswa menghentikan aksinya
TERNATE – Aksi demonstrasi di Kampus I Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair Kelurahan Akehuda Ternate Utara, terus berlanjut.
Selepas shalat Jumat kemarin (21/6), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP, menggelar unjuk rasa di depan kampus meminta pertanggungjawaban massa adat atas pemukulan terhadap mahasiswa pada Kamis (20/6). Namun aksi tersebut tak berlangsung lama, karena Pembantu Dekat (PD) III Mustafa A Rumaha bersama beberapa dosen, meminta mahasiswa menghentikan aksi tersebut. Sebab persoalan ini sudah dibicarakan oleh pimpinan Universitas dengan Kapolda Malut. sayangnya, Rumata tak menjelaskan secara detail hasil pertemuan tersebut. setelah mendengarkan penjelasan tersebut, belasan massa tersebut membubarkan diri.
Sementara itu pantauan Malut Post, mahasiswa sempat membakar ban bekas saat melakukan aksi. Disatu sisi, tak ada lagi massa adat yang biasanya nongkrong di seberang kampus.(cr-06/onk)

Berita Seputar Kota Ternate

Thursday, 20 June 2013
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa

Lagi, Demo Tolak BBM Makan Korban


TERNATE – Aksi demo penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata masih berlanjut hingga Rabu (19/6) kemarin. Bahkan aksi mahasiswa kali ini terbilang lebih besar, masif dan bahkan lebih agresif. Terbukti ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Maluku Utara melakukan aksi di depan eks Kantor Gubernur Malut.
DEMONSTRASI: Ribuan mahasiswa turun jalan menolak
kenaikan harga BBM. Tampak aksi mahasiswa di Jalan Pahlawan Revolusi kemarin (19/6).
Selain menolak kenaikan harga BBM, mahasiswa juga mengutuk keras dan meminta pertanggungjawab polisi atas peristiwa penembakan yang dilakukan anggota polisi terhadap enam mahasiswa serta satu orang wartawan Senin (17/6) lalu. Wakapolda Malut Kombes (Pol) Edward Sjahpernong, Kapolres Ternate AKBP Selamat Topan, Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar, Dandim 1501 Ternate Letkol (Inf) Saiful Mashuri, terlihat berada di lokasi memantau jalanya aksi.
Aksi yang dimulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 15.00 itu, berlangsung ricuh. Usai berorasi, mahasiswa yang ‘dendam’ dengan aparat lantas terlibat saling ejek yang membuat massa aksi meleparkan batu ke arah polisi yang dibalas dengan tembakan gas air mata, semprotan air dari mobil water cannon dan lemparan batu.
Tidak hanya polisi, sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota Sat Pol PP Pemkot Ternate yang menggunakan fasilitas eks Kantor Gubernur juga ikut menganiaya beberapa mahasiswa.
Kericuhan aksi kemarin, membuat tiga mahasiswa terluka karena dihajar polisi dan PNS. Selain mahasiswa, kontributor Indosiar Malut, Darwis Gorontalo juga terluka di lengan kanan atas karena terkena lemparan batu.  Dua orang anggota polisi juga terluka karena terkena lemparan batu.
Para korban langsung dirawat di rumah sakit. Dalam aksi kemarin, polisi mengamankan 16 mahasiswa di Polres Ternate. Satu unit mobil Avanza nomor polisi DG 1907 K dan dua unit motor yang diparkir di pintu masuk Dermaga Residen dirusak massa aksi. Sejumlah fasilitas umum di Jalan Pahlawan Revolusi juga rusak terkena lemparan batu, seperti Pos Polisi KP3 dan Pospol Tomang.
Bentrok mahasiswa dan polisi kemarin pecah dua kali. Bentrok pertama terjadi sekitar pukul 12.00, yang bermula saat mahasiswa membakar ban bekas di depan eks kantor gubernur dan berusaha dipadamkan polisi. Mahasiswa sempat memukul mundur polisi hingga di depan Makodim 1501 Ternate. Mahasiswa baru mundur ketika ada sejumlah aparat TNI yang turun tangan setelah markas Kodim terkena lemparan batu mahasiswa.
Setelah bentrok, aksi terus dilanjutkan. Mahasiswa masih tetap berorasi di depan eks Kantor Gubernur yang dikawal ratusan aparat kepolisian hingga pukul 14.30. Situasi kembali tegang ketika terjadi adu mulut antara mahasiswa dan polisi.
Mahasiswa kemudian, kembali melemparkan batu kearah polisi hingga terjadi kejar-kejaran di Jalan Pahlawan Revolusi. Massa aksi dipukul mundur aparat kepolisian hingga di depan Pelabuhan Ahmad Yani, yang kemudian membubarkan diri.
16 mahasiswa yang diamankan di Polres Ternate diinterogasi terkait aksi kemarin. Tiga mahasiswa hingga kini masih dirawat di rumah sakit. Sementara satu wartawan dan dua anggota polisi dipulangkan setelah menjalani perawatan.
Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendry Badar menegaskan, Polda Malut masih akan tetap siaga guna mengantisipasti pengamanan adanya bentrok susulan. Untuk 16 mahasiswa yang ditahan di Polres Ternate katanya, belum ada kepastian kapan dibolehkan pulang, karena masih diinterogasi. “Kalau untuk yang korban, biayanya akan ditanggung Polda Malut,”pungkasnya.
Sementara aksi penembakan yang dilakukan terhadap okum polisi terus menuai kecaman. Kali ini datang dari ketua Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Maluku Utara, Hasbi Yusuf. Menurutnya kejadian ini bisa dihindari jika aparat keamanan bisa menahan diri dan melakukan pendekatan persuasif.
Mahasiswa oleh sebagian oknum polisi katanya, sudah dianggap sebagai lawan karena itu harus dipukul dan ditembak. “Kejadian ini bisa dihindari jika aparat keamanan bisa menahan diri dan melakukan pendekatan persuasiv,”kata Hasbi melalui rilisnya yang dikirimkan ke Redaksi Malut Post. (lex/one)
-----------------------------------------------------------------------------------

Demo Anarkis Batalkan Agenda DPRD


TERNATE – Demo anarkis menolak kenaikan harga BBM di DPRD Kota Ternate pukul 15.00 WIT kemarin (18/6), menyebabkan anggota DPRD dan pegawai sekretariat melarikan diri.
LARI : Sejumlah anggota dan staf Sekretariat DPRD meninggalkan tempat kerjanya melalui jalan belakang.
Pantauan Malut Post, mereka terlihat panik karena pendemo melempari gedung DPRD, sehingga memecahkan kaca depan gedung pecah. Pantauan Malut Post, massa pendemo yang merupakan mahasiswa, bermaksud pulang ke kampus setelah menggelar aksi di swering hingga ke kawasan tapak. Tiba di depan DPRD, mereka tiba-tiba melempari gedung DPRD dengan batu. Aksi ini mendapat balasan dari anggota Satpol PP. Meskipun hanya berlangsung sekitar 30 menit, namun membuat penghuni DPRD ketakukan dan mereka langsung kabur.
Akibat insiden ini, Komisi I membatalkan agenda pembahasan Perda Penertiban Umum. “Tadinya kami mau rapat, tapi karena kondisinya kacau sehingga rapat dibatalkan. Padahal Ketua DPRD pak Ikbal Ruray mau membukanya,”kata Ketua Komisi I Mubin A Wahid. Dia juga menyesalkan aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut. “Silahkan menyampaikan aspirasi, tapi jangan dengan cara begini,”pintanya.
Sementara itu akibat insiden ini sopir ketua DPRD yang bernama Abbas lemparan batu. Untung kondisinya tak terlalu membahayakan, meskipun lengan kanannya terluka.(rid/onk).

-----------------------------------------------------------------------------------

Belum Miliki Gedung Permanen


TERNATE – Polsek Pulau Ternate, sampai saat ini belum memiliki gedung sendiri.
“Kami pakai gedung SKB,”aku anggota Polsek Pulau Ternate, La Ure.
Selain itu, gedung Resintel yang berada di samping polsek, kondisinya rusak. Pantauan Malut Post,  gedung tersebut tak terurus lagi, bahkan samping kirinya tersebut sudah berlubang.(tr-02/onk)
.

-----------------------------------------------------------------------------------

Tes CPNS Belum Jelas


TERNATE – Sampai saat ini, pelaksanaan tes CPNS belum bisa dipastikan kapan berlangsung.
Menurut Kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Ternate Junus Yau, sampai saat ini kuota formasi yang diusulkan belum direspon BKN serta Kemenpan dan RB. “Memang dalam rapat dengan BKN direncanakan bulan Juli, namun sampai sekarang belum ada kabar lanjutnya,”kata Junus. Bisa saja digelar September, namun jika tak jadi maka kemungkinan ditunda tahun depan. “Kalau untuk tes honorer kategori 2, dilakukan tahun ini,”pungkas mantan pengurus HMI Cabang Manado ini.(sam/onk).

Berita Seputar Kota Ternate

Tuesday, 18 June 2013
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa

1 Wartawan dan 6 Mahasiswa Ditembak Polisi

AKSI: Mahasiswa yang melakukan aksi menolak kenaikan harga
BBM bentrok dengan aparat kepolisian
TERNATE– Aksi ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Maluku Utara (Malut) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (17/6) sekitar pukul 11.00, kemarin berakhir ricuh. Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan diri solidaritas untuk rakyat itu dihadang aparat kepolisian gabungan Polda Malut dan Polres Ternate, di perbatasan kelurahan Fitu dan Ngade, saat hendak bergerak dari kampus kearah pusat kota Ternate.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 08.30 itu menggunakan satu unit truk, sepeda motor serta jalan kaki menuju pusat kota.  Di perbatasan Kelurahan Ngade dan Fitu, tepatnya di tikungan tanjakan Ngade, masa aksi dihadang aparat kepolisian Dalmas Polda Malut dan Polres Ternate yang berjumlah sekitar 100 personil.
Awalnya, polisi berusaha melakukan negosiasi dengan aksi massa, agar tidak melanjutkan perjalanan mereka ke pusat Kota Ternate. “Berhubung saat ini sedang dalam masa kampanye, kami meminta dengan penuh pengertian agar teman-teman mahasiswa bisa kembali ke kampus dan melanjutkan aksinya di kampus masing-masing,”kata Wakapolda Kombes Pol Edward Sjah Pernong kepada para pengunjuk rasa.
Namun, mahasiswa tetap ngotot melanjutkan perjalanan. Polisi pun tetap ngotot menangkal para mahasiswa untuk melanjutkan perjalanan. Seketika kericuhan pun mulai pecah. Mahasiswa mulai meleparkan batu dan benda tumpul lainya kearah barikade polisi.  Lemparan itu langsung dibalas dengan tembakan gas air mata serta lemparan batu oleh polisi.
Saat saling lempar berlangsung, terdengar jelas suara tembakan hingga beberapa kali.  Dua mahasiswa, terjatuh terkena tembakan peluru karet aparat kepolisian. Tembakan diduga berasal dari sejumlah aparat polisi yang bersembunyi di balik pepohonan di tepi jalan lokasi tersebut.  Kondisi berubah kacau. Melihat rekan mereke tumbang terkena peluru, para peserta aksi, kalang kabut berusaha menyelamatkan diri. Namun, tembakan itu ternyata, tak menyurutkan semangat para peserta aksi untuk kembali maju. Para korban dievakuasi rekan-rekanya ke rumah sakit Chasan Boesorie lewat jalan belakang Ngade.
Setelah bentrok tersebut, masa aksi dan petugas mulai tenang. Beberapa mahasiswa dan polisi juga terlihat ada yang beristirahat. Melihat kondisi mulai kondusif, dua wartawan media cetak lokal, yang semula berkumpul bersama polisi, menyeberang kearah mahasiwa, untuk mencari informasi, terkait korban penembakan. Sialnya, saat menuju kearah mahasiswa, tiba-tiba ada lemparan batu ke arah polisi.
Aparat yang semula tenang tiba-tiba, langsung mengeluarkan tembakan membabi buta ke arah mahasiswa. Akibatnya empat mahasiswa dan satu wartawan tumbang terkena tembakan. Enam korban dari mahasiswa diketahui bernama, Jamaludin Aba (19) warga Kelurahan Jati, Sain Sangadji (21) warga Kelurahan Jambula, Sapri Hamdan (19) warga Kelurahan Mangga Dua, Mirjan Salim (19) warga Kelurahan Sasa, Ahmad Mahasar (23) warga Kota Tidore, Irwan Buamona (22) warga lingkungan Belakang Benteng. Sementara wartawan yang ikut menjadi korban, bernama Aroby Kilerey  (26), wartawan liputan hukum dan kriminal di Koran Mata Publik.
Roby terkena tembakan di pinggul kiri. Ia dievakuasi bersama 4 korban lainya ke rumah sakit, oleh mahasiswa.  Sejumlah pejabat utama Polda Malut tampak berada di lokasi kejadian, polisi menyiagakan mobil water cannon serta dua ekor anjing pelacak. Setelah kejadian itu, masa aksi berada di lokasi tersebut hingga pukul 18.00, kemudian membubarkan diri secara tertib menuju ke kampus masing-masing. Hingga kini, ketujuh korban penembakan polisi itu masih dirawat di rumah sakit Chasan Boesoirie.
Kapolda Malut, Brigjen (Pol) Machfud Arifin saat dicegat wartawan usai menjenguk para korban penembakan mengatakan, pengamanan yang dilakukan anggotanya sudah sesuai Standard Operation Procedure (SOP).
Menurutnya, anggota polisi yang bertugas pasti mengeluarkan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan serta tembakan peluru karet ke massa aksi.  “Semua sudah sesuai, demi pengamanan dalam situasi seperti sekarang ini,”katanya singkat.

-----------------------------------------------------------------------------------

Agenda Menteri Padat, Peresmian Pasar Molor

TINJAU: Wali kota saat meninjau Pasar Higienis beberapa waktu lalu
TERNATE – Peresmian Pasar Higienis Bahari Berkesan, molor lagi karena agenda Menteri Perdagangan padat.
Karena itu peresmian yang rencananya digelar akhir bulan ini, ditunda hingga Juli mendatang. Menurut Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Abdullah Saleh, rencananya peresmian dilakukan sebelum bulan puasa. “Kita jadwalkan tanggal 7 Juli,”tuturnya.
Terkait relokasi pedagang ke Pasar Higienis Bahari Berkesan, belum dipastikan kapan dilakukan. “Kita lihat perkembangannya dulu,”tutur Kadis Pasar Bahrun Syukur. Sementara itu pantauan Malut Post kemarin, para pekerja sedang menyelesaikan pembangunan parkiran dan taman.-----------------------------------------------------------------------------------

Demo Sisakan Batu di Jalan Ngade

KOTOR : Batu menghiasi jalan Ngade usai demo penolakan kenaikan harga BBM
TERNATE–Pasca aksi mahasiswa yang berakhir bentrok dengan polisi, menyisakan batu di jalan raya Ngade.
Pantauan Malut Post, selain kerikil ada juga batu berukuran besar tersebar di jalan sehingga menyulit kendaraan yang melewati lokasi tersebut.  Bukan hanya batu, banyak sampah bertebaran. “Torang lewat me sengsara,”keluh Darwin, pengendara sepeda motor.-----------------------------------------------------------------------------------  

Pasukan Adat Bentrok dengan Mahasiswa

BERJAGA: Pasukan adat berjaga-jaga di depan Kampus I Unkhair
TERNATE–Aksi unjuk rasa menolak BBM oleh puluhan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair, bentrok dengan masa adat dari Kesultanan Ternate.
Pantauan Malut Post pagi kemarin, aksi diawali pukul 08.00 WIT dari halaman Kampus I Unkhair Kelurahan Akehuda Kecamatan Ternate utara. Saat bersamaan, pasukan adat dari Kesultanan Ternate tiba di lokasi. Mereka bersama polisi melakukan pengamanan. Saat itu, massa melakukan orasi di depan pagar kampus. Mereka menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Setelah itu, mahasiswa  keluar kampus dan melakukan aksi di jalan raya. Akibatnya, sempat mengganggu arus lalulintas yang akan ke Bandara Baabullah. Hal ini membuat massa adat mengejar mahasiswa dan memukuli mereka dengan rotan. Karena kalah jumlah, mahasiswa masuk kedalam kampus. Meskipun sudah berada di dalam kampus, masa adat masih mengejar. Kejadian sempat membuat panik calon mahasiswa baru yang sementara mendaftar. Sebagian dari mereka langsung pulang karena takut. Mahasiswa tak lagi melakukan demo, sedangkan pasukan adat kembali duduk berjaga-jaga di depan kampus. “Torang aksi ini juga untuk kepentingan dorang (massa adat, red) tapi kenapa mereka memukuli kami,”keluh Muhammad, mahasiswa.
Sementara itu puluhan aparat dari kepolisian tak menghalau massa adat yang memukuli mahasiswa. Mereka terkesan membiarkan hal tersebut, dan  Ini disesali mahasiswa. “Polisi hanya badiang, tara biking apa-apa,”keluh salah satu mahasiswa.
Malut Post 

Berita Seputar Kota Ternate

Sunday, 16 June 2013
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa

Jembatan Darurat Ambruk


DARURAT: Kondisi jembatan darurat ini sudah rusak, sebagian batang kelapa ambruk
TERNATE–Jembatan darurat penghubung RT 04 RW 02 dan RT 03 RW 01 Kelurahan Sasa, ambruk.
Pantauan Malut Post, sebagian batang kelapa sudah ambruk ke barangka. Terlihat juga banyak sampah tertahan oleh batang kelapa yang ambruk. Akibatnya saat hujan deras, air meluap hingga ke rumah warga. Apalagi posisi jembatan darurat ini berada di tepi pantai, sehingga saat air pasang dan bertepatan dengan hujan, kondisinya makin parah. “Uang basar baru-baru ini, air masok ke rumah warga,”aku Hadijah, warga setempat.
Dia berharap lokasi tersebut dibersihkan, dan pemkot segera membangun jembatan permanen.(tr-02/onk).

-----------------------------------------------------------------------------------

Pagar Pembatas Jalan Belum Dipasang



RAWAN: Kondisi tikungan bobane Ici yang rawan kecelakaan
TERNATE–Pagar pembatas jalan dengan jurang di Bobane Ici Kelurahan Dorpedu Kecamatan Pulau Ternate yang dilepas saat pelebaran jalan, sampai sekarang belum dipasang.
Padahal kawasan tersebut terbilang rawan, karena berada di tepi jurang dengan kondisi jalang menikung. Jika tak segera dipasang kembali pagar pengaman, dikhawatirkan kendaraan terperosok ke dalam jurang jika pengemudinya lalai. “Tikungan di kawasan sini rawan, karena itu tolong cepat pasang pagar pembatasnya,”pinta Jainal, pengguna jalan.(tr-02/onk).

-----------------------------------------------------------------------------------


Program Renovasi Rumah Mulai Jalan


GOTONG ROYONG: Rumah Nila Minggu ini dibangun dengan gotong royong
TERNATE – Program renovasi rumah tak layak huni, mulai dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos).
Jumat (14/6) kemarin, rumah milik Nila Minggu di Kelurahan Santiong, mulai direnovasi. Proses renovasi rumah berukuran 12 x 7 meter ini, melibatkan aparat TNI dari Detasemen Perbengkelan dan Perlengkapan (Denbekang) Ternate, Taruna Siaga Bencana (Tagana), pegawai Disnakersos dan warga setempat. “Bantuan senilai Rp 10 juta telah kami serahkan kepada pemilik rumah,”kata Kadis Nakersos, Ahmad Yani Abdurahman.
Dia menjelaskan bantuan yang diberikan pemerintah ini tak seberapa, karena itu dia meminta dukungan pengusaha sebagai bentuk dari Corporate Social Responsibility (CSR). “Kami berharap ada uluran tangan dari pengusaha untuk merehabilitasi rumah warga yang tak layak huni,”pintanya.(cr-06/onk).

------------------------------------------------------------------------------------

Kapal Pengangkut BBM Terbalik


TAKWIM Masuku
TERNATE – Kapal pengangkut BBM jenis LCT (Landing Craft Tank) Melinda Sakti, terbalik di perairan Pulau Hiri, Jumat (14/6).
Informasi yang dihimpun Malut Post, kapal ini bertolak dari Ternate ke Jailolo Halmahera Barat dengan membawa 30 ton BBM. Saat tiba di perairan Pulau Hiri, tiba-tiba datang angin dan ombak sehingga membuat kapal tersebut oleng. Tepat pukul 06.45 WIT, kapal terbalik. Insiden ini baru diketahui pukul 09.00 WIT. Saat itu ada salah satu speed boat dari Ternate ke Sidangoli yang melihat kapal terbalik namun belum tenggelam, dan melaporkan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ternate (dulu Adpel, red). Petugas dengan menggunakan kapal patrol langsung menuju ke lokasi kejadian.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ternate, M Takwim Masuku, kepada Malut Post menjelaskan saat petugas penyelamatan menuju ke lokasi kejadian,  kapal sudah bergeser ke selatan. Nakhoda Franky Makausi bersama tiga Anak Buah Kapal (ABK) Rahman Halil, Yendri Kahar dan Risman Umacina, terlihat berada di sekitar kapal. “Mereka langsung diselamatkan dan di bawa ke Pos Kesehatan Pelabuhan Ahmad Yani,”kata Takwim. Kondisi keempat orang ini agak shok dan gemetaran karena kedinginan. Setelah menjalani perawatan, mereka kembali ke rumahnya masing-masing. “Untung mereka berempat tak apa-apa,”tuturnya.
Sementara itu petugas provost di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ternate, Halik Abdullah, saat dikonfirmasi malam tadi menjelaskan setelah ditarik hingga di depan Cobo, kapal tersebut akhirnya tenggelam. Padahal maksud petugas menarik kapal itu, untuk diamankan. Sampai sore kemarin, bensin dalam kapal belum tumpah ke laut.(cr-06/onk). Kota Ternate ( Sat Jun 15 )

Malut Post

Kependudukan Di Indonesia

Tuesday, 4 June 2013
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa
Sebelum masuk ke penduduk di Indonesia, kita harus mengetahui apa itu penduduk ? Penduduk adalah orang-orang yang mendiami atau menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang di wilayah tersebut. jadi kependuduk di Indonesia adalah orang-orang yang menetap di wilayah Indonesia pada daerah-daerah yang berbeda tetapi tetap berada di wilayah Indonesia.



akibat dari kependudukan yang pesat yang dialami di Indonesia saat ini adalah :

1. Sosial Ekonomi

akibat dari kependudukan yang pesat sehingga menimbulkan lapangan kerja yang cukup tidak semua orang bisa memiliki pekerja tetap sehingga dengan tidak ada pekerja sehingga Indonesia adalah salah satu negera dengan jumlah tingkat pengangguran yang tidak, bahkan ada orang yang tidak mempunyai pekerja sehingga orang tersebut bisa saja beralih ke kriminalitas seperti Pencuri uang, Atm dan lain-lain.

Tingkat Pengangguran Di Indonesia


Akibat dari Pengangguran

 Perampokan

 Penculikan Anak

 Mencuri




2. Pendidikan dan Kesehatan

banyak anak-anak yang tidak mempunyai pendidikan yang cukup akibat dari banyaknya tingkat kemiskinan di Indonesia akibat dari sosial ekonomi yang dipengaruhi oleh kependudukan yang pesat di Indonesia sehingga banyak anak yang tidak bisa bersekolah bahkan ada anak-anak yang menjadi tulang punggung ekonomi pada keluarganya atau untuk memberi makan pada adik-adiknya dan bisa saja terjadi anak-anak yang tidak bersekolah juga bisa membuat anak itu menjadi seorang pengamen, peminta-minta bahkan pencuri. selain pendidikan kesahatan juga menjadi salah satu akibat yang susah bagi orang yang ekonominya dibawah standar, akibat garis kemiskinan banyak orang yang menderita penyakit yang susah disembuhkan karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit sehingga banyak orang yang digaris kemiskinan tidak bisa berobat. sedangkan masih banyak yang menderita penyakit-penyakit berbahaya.

3. Wilayah

Penduduk yang pesat bisa saja menimbulkan banyak orang berimigrasi ke tempat lain karena takut akan merugikan dirinya sendiri.
langkah-langkah yang membuat orang lain untuk berimigrasi terlebih dahulu ingin mengetahui faktor-faktor, Seperti :

Persedian Sumber Alam
Lingkungan Sosial Budaya
Potensi Ekonomi
Alat Masa Depan

ada dampak yang lebih bahaya akibat padatnya penduduk di Indonesia, Antara Lain

Ketersediaan Air Bersih
Ketersediaan Pangan
Ketersediaan Lahan
Ketersediaan Udara Bersih
Pencemaran Lingkungan
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Pendidikan

Berikut ini adalah negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk di tahun 2005


1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

Indonesia berada pada posisi ke 4 dalam tabel jumlah penduduk yang banyak di tahun 2005


cara mengatasi kepadatan penduduk

Adapun Kebijakan dan usaha pemerintah dalam menaggulangi kepadatan penduduk, yaitu :

1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk, yaitu :

  • Merencanalan Program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia
  • b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah
  • Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua
2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini :

  • Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB)
  •  Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat
  • Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 menjadi 9 tahun
  • Membuka lapangan kerja untuk para pengangguran agar tidak terjadi lagi tindakan kriminalitas 
AYO DUKUNG KEGIATAN BKkbN UNTUK MENGATASI MASALAH KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA

2 ANAK LEBIH BAIK

Kunjungan Ka Kwarnas Ke Kwarcab Kota Ternate

Monday, 3 June 2013
Posted by Muhammad Rachman Afandi Esa
Kota Ternate (03 Mei 2013 ) - Selama masa jabatan Ka Kwarnas Prof. Dr. dr Azrul Azwar. MPH. selama 10 tahun ini akhirnya kunjungan pertama Ka Kwarnas Di Kwarcab Kota Ternate dalam kegiatan Pelantikan Pengukuhan Pengurus Majelis Pembimbing Cabang, Pengurus Kwartir Cabang Kota Ternate dengan serangkaian peresmian Gedung Asrama Kwarcab Kota Ternate.



Pada sambutan Ka Kwarnas menyampaikan bahwa akan membantu Kwarcab Kota Ternate dalam sarana prasarana pramuka yang ada di Kwarcab Kota Ternate dan Ka Kwarnas Menyumbang 25 juta untuk 2 Gugus depan yang ada di Kwarcab Kota Ternate
Ka Kwarnas Berpesan semoga dengan bantuan yang beliau berikan semoga bisa menginkatkan kreatifitas pramuka pada Kwarcab Kota Ternate



 Peresmian Gedung Asrama Pramuka Kwarcab Kota Ternate











Welcome to My Blog

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Instagram

Popular Post

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Baden Powell

Translate

Waktu Indonesia Timur

- Copyright © My Portal -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -