Posted by : Muhammad Rachman Afandi Esa Tuesday 4 September 2012

559843_HUT Pramuka 51.JPG



Pada mudik Lebaran lalu, ribuan pramuka membantu polisi dan dinas perhubungan mengatur lalu lintas di sepanjang jalur pantai utara dan selatan Jawa. Mereka juga membantu tim medis yang merawat pemudikyang kelelahan. Lainnya membantu para pemudik di stasiun kereta, terminal bus dan pelabuhan.
Kegiatan yang sama juga dilakukan kwartir cabang lain di luar Pulau Jawa. Karya Bakti Lebaran tahun ini memang salah satu rangkaian Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka yang ke-51 pada 14 Agustus 2012. Bagi adik-adik penegak dan pandega kegiatan ini merupakan wujud pengabdian masyarakat pramuka.
Kegiatan lain yang dilakukan di tingkat pusat adalah pengobatan gratis, donor darah, operasi katarak dan berbagai lomba. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Prof. Dr. Azrul Azwar juga melakukan ziarah ke makam para tokoh kepramukaan yaitu mantan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, dan Wakil Presiden Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Termasuk makam Ibu Tien Soeharto.
Ratusan kegiatan lain dilakukan di berbagai daerah oleh gugus depan, kwartir ranting hingga kwartir daerah. Puncak Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-51 dilakukan pada Senin, 3 September 2012 di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka akan menyampaikan pesan. Ikut hadir dalam acara ini Wakil Presiden Boediono, Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono.
Pada acara itu disematkan tanda penghargaan berupa 20 Lencana Melati, 9 Lencana Darma Bakti, dan 1 Lencana Teladan oleh Presiden Yudhoyono. Di antara yang menerima penghargaan adalah Gara Sudaya, Pramuka Penggalang Garuda dari Kwartir Daerah Jawa Barat. Gara yang menjadi siswa sekolah menengah pertama menerima Lencana Teladan.
Tema peringatan kali ini adalah ‘Tingkatkan Kemandirian Gerakan Pramuka untuk Keberhasilan Pembentukan Karakter Kaum Muda.’ “Tema tersebut sangat relevan mengingat makna yang terkandung di dalamnya untuk mendukung terwujudnya kesempurnaan revitalisasi Gerakan Pramuka,” kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Prof. Dr. Azrul Azwar.
Dalam kesempatan ini. Ketua Kwarnas menyatakan rasa bangganya kepada adik-adik anggota Pramuka di seluruh Indonesia. Sangatlah tepat adik-adik memilih Gerakan Pramuka sebagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, ujar Azrul, karena mengikuti sekolah formal saja tidak cukup mengingat sangat terbatas waktu untuk mempelajari berbagai aspek moral dan etika serta ketrampilan yang akan menjadi bekal hidup kelak dikemudian hari.
Menurut Azrul, untuk hasil yang optimal dalam pembentukan watak, kepribadian dan akhlak mulia, adik-adik perlu menambah dan meningkatkan wawasan serta pemahaman antara lain dengan mengikuti pendidikan nilai-nilai melalui Gerakan Pramuka.
Kepada kakak-kakak anggota dewasa Gerakan Pramuka, ujar Azrul, untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Indonesia. Prof Azrul juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian pimpinan kwartir dan pembina pramuka di Tanah Air. “Saya menghimbau untuk kiranya kita dapat secara bersama-sama meningkatkan kualitas gugusdepan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa.”
Selain memasuki usia yang ke-51, pada tahun 2012 ini juga merupakan momentum 100 tahun masuknya gerakan kepanduan di Indonesia. Pada tahun 1912 didirikan Nederlansche Padvinders Organisatie (NPO). Padvinders adalah kosakata bahasa Belanda yang merupakan padanan dari kata Boyscout yang hanya boleh diikuti oleh anak-anak Belanda yang ada di Indonesia.

Dua tahun kemudian Mangkoenagoro VII melanjutkan dengan mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie. Dalam perkembangannya kegiatan tersebut makin sangat diminati hingga pada tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada rakyat Indonesia melalui apel besar yang diikuti sekitar 10.000 anak dan pemuda di Jakarta, termasuk pelaksanaan di tempat-tempat lain.
Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno melantik Majelis Pimpinan Nasional dan Kwartir Nasional. Beliau juga menganugerahkan tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka untuk dijunjung tinggi dan dipertahankan kemuliaannya.
 “Berusahalah sehebat-hebatnya untuk mengembangkan, dan meluaskan Gerakan kita. Sampai pada suatu ketika setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik mahasiswa yang di kota maupun yang menggembala kerbau di desa, dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan Aku Pramuka Indonesia,” kata Presiden Soekarno ketika menyerahkan panji kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang menjadi ketua Kwarnas pertama.

(sumber: Humas Kwarnas)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Instagram

Popular Post

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Baden Powell

Blog Archive

Translate

Waktu Indonesia Timur

- Copyright © My Portal -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -